Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Balap Anjing Dan Lomba Gonggong

Kecil Besar
14px

KEPULAN asap membumbung barang tentu dikarenakan ada api sebagai sumbernya. Ketika api padam maka tak ada muncul asap. Begitulah obrolan hangat pekan lalu soal balap lumpur telah senyap dari semesta pembicaraan dusun Alang Bobal.

“Kelakuan buruk ini macam warisan sajo bah. Dari dulupun sudah bagitu. Rancak bana. Pantang ado suatu hal masalah, sudah tak bisa mambantu malah mangomentari macam macam,” pancing Ajo Makne ke arah Alang Bobal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Balap Anjing Dan Lomba Gonggong

IKLAN

“Warisan cemano maksud waang neh Ajo? Jangan mambuat issu macam macam pula waang,” ujar Alang Bobal santai.

“Yo kito kito inilah Alang, banggo amat kito dongan warisan buruk tu.. Kiro kiro bagini warisan tuh: Kalau kau tak sependapat dengan sesuatu maka setidaknya buatlah issu soal itu atau kembangkan issu yang ada soal itu, tak mampu berbuat sesuatu seperti orang lain yang telah berbuat, pinomat buat dan kembangkan lah issu… Hajab kalilah kito kito ini. Dulu, sabolum marak medsos, issu copat bakombang dari mulut ka mulut. Sekarang bagaikan hembusan anginlah mengalirnya issu, tak hanyo dari seorang ke seorang tapi dari satu dusun ke banyak dusun, kota, bahkan antar negara,” tukas Ajo Makne.

“Tak salah lah pulak mangomentari suatu hal bakonaan dongan publik neh Ajo. Kito jadi naif jiko hombal bacakap bakombur sampek malupokan tugas pokok mancari nafkah, tak bolehlah pulak bakomentar nan mambuat suasana jadi kacau, apolagi manimbulkan karusuhan,” jawab Alang sambil menyeruput kopi pahitnya.

“Botul jugo Alang katokan tu. Tapi janganlah pulak bakomentar yang kito tak tau duduk parsoalannyo, bolum paham sudah bakomentar yo tambah basalemak lah pulak Alang,” ujar Ajo Makne.

Tiba tiba muncul Koko Chiepit membawa buku tulis sekira tebal limapuluh lembar. Tak biasanya Chiepit menyelipkan pulpen di saku depan kemeja khas Ki Demang Panarogasa blasteran ayah Jawa emak dari Yunan Tiongkok di era Sunda Kelapa.

“Ajo Makne, lu olang kasi tau wa siapa saja yang punya anjing di dusun ini. Wa sudah catat sebahagian, mana tau lu olang bisa kasi tambah, telmasuk itu olang punya kebun kelapa dan sawit di selatan wa tidak hafal, haiyyaaa pusing omiklon lo, bo eneng kegiatan olahlaga, jualan dlastis menulun, kledit banyak punya halus wa bayal,” tukas Koko Chiepit sambil duduk.

“Untuk apa Ko? Mau punya potong terus koko ekspor buntutnya?” tanya Ajo Makne. “Jangan banyak tanya lu olang punya lo. Dengal baik baik nama olang pemilik anjing yang sudah wa catat, lu nanti tambah lo,” sergah Koko Chiepit lantas membacakan satu persatu nama pemilik anjing setelah selesai Ajo Makne memberikan nama nama lain.

“Lual biasa? Ada enam puluh delapan ekol anjing di dusun ini,” kata Chiepit.

“Itu kalau kali satu ekor. Tiap orang di daftar itu mungkin punya lebih satu ekor. Mau diapain ko?” Ujar Ajo Makne.

“Kompetisi olahlaga belum jalan itu punya  selama kopit telus omiklon lo. Wa mau bikin balapan anjing dusun. Pasti selu dan meliah. Wa mau buat di kebun timun wa, itu kebun sudah panen punya, minggu depan wa buat balap anjing. Olahlaga mulah meliah. Lu olang punya bantu wa ya. Alang Bobal kawani wa menghadap itu punya kepala dusun,” urai Koko Chiepit.

Alang Bobal, Ajo Makne dan tamu warung Saonah terperangah. Seketika semua wajah mereka sumringah membayangkan keramaian dusun saat lomba balap anjing.

Sebab sudah lama tidak ada lomba olahraga di dusun mereka.

“Ini yang botul. Apo nan dibuat orang lain bantelah, kito pun harus babuat sesuatu daripado bacakap manyinggung perasaan orang lain apolagi perasaan ummat nan banyak. Koko Chiepit memang ini macam punya,” jawab Alang Bobal mengacungkan dua jempol tangan.

Koko Chiepit tersenyum. “Ini semua wa lakukan buat kemajuan dusun lo, kepentingan belsama lo…, ” ujar Chiepit  sambil membayangkan bergulirnya balapan anjing akan melancarkan barang barang jualannya.

“Saran ini ko. Bagaimana selain balap anjing kito maenkan jugo lomba gonggong anjing. Kicau burung kan sudah dilombakan..,” tukas Ajo Makne.

“Haiyyaaaa lu olang lebih hebat. Wa setuju. Balap Anjing dan Lomba Anjing Menggonggong, haiyyaaaaa cuan lo,” tukas Koko Chiepit.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE