DOHA (Waspada): Kapten Maya Yoshida (foto atas) dan pelatih Hajime Moriyasu mengaku bangga dengan perjuangan Timnas Jepang yang disingkirkan Kroasia melalui adu penalti 1-3 (1-1) di babak 16 besar Piala Dunia 2022.
“Saya sangat bangga dengan tim ini dan rekan satu tim semuanya. Kami sudah melakukan semua yang kami bisa,” tegas Yoshida di laman livesoccertv, Selasa (6/12).
“Kami mengalahkan Jerman, Spanyol dan bermain sampai perpanjangan waktu melawan finalis Piala Dunia sebelumnya,” beber bek sentral Samurai Biru berumur 34 tahun itu.
Striker Daizen Maeda membawa Tim Sakura unggul lebih dulu menit 43. Namun Kroasia berhasil bangkit menyamakan kedudukan lewat sundulan Ivan Perisic menit 55.
Setelah itu kedua tim tak mampu mencetak gol hingga lanjut ke babak adu penalti. Sayangnya tiga dari empat eksekutor Jepang gagal menunaikan tugasnya.
Sebaliknya tiga dari empat penendang Kroasia mampu menjalankan tugas dengan baik. “Ini tim hebat, kami sudah menunjukkan semangat dan performa yang luar biasa sepanjang turnamen,” klaim Yoshida.
“Orang-orang di stadion dan yang menonton televisi di seluruh dunia, saya ingin berterima kasih kepada kalian semua,” tambah sang kapten.
Jepang masih mencatatkan pencapaian terbaik di Piala Dunia dengan lolos babak 16 besar, menyamai prestasi empat tahun silam di Rusia. Di edisi sebelumnya, Samurai Biru kalah tipis dengan skor 2-3 dari Belgia setelah sempat unggul lebih dulu 2-0.
Menurut Moriyasu, para pemainnya telah memberikan penampilan maksimal di Qatar 2022. “Para pemain benar-benar melakukan yang terbaik, mereka pantas berbangga. Kami tidak bisa menembus babak perempatfinal, tapi saya pikir para pemain menunjukkan era baru,” pujinya.
“Jika sepakbola Jepang terus ingin berada di panggung terbaik, saya yakin itu kami akan mampu mengatasi semua penghalangnya,” tambah Moriyasu.
Kiper Dominik Livakovic yang tampil sebagai pahlawan kemenangan Hrvatska. Kiper Dinamo Zagreb berusia 27 tahun itu mampu menggagalkan tiga dari empat penendang Jepang. “Kami mengalahkan Jerman, kami mengalahkan Spanyol, kami mengalahkan dua mantan juara dunia. Jika kami berpikir untuk maju daripada stagnan, masa depan pasti akan berubah,” tegas Moriyasu. (m08/kyd/lst)