BANDA ACEH (Waspada): Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Provinsi Aceh melakukan launching pembagian sejuta stiker Pekan Olahraga Nasional (PON) bagi masyarakat di Banda Aceh, Jumat (28/6).
Ketua Harian Bapera Aceh, Zikrullah Ibna mengatakan, kegiatan pembagian stiker berlogo PON tersebut dilakukan pihaknya bersamaan dengan kegiatan Jumat Berkah, yakni membagikan makanan gratis bagi masyarakat.
“Kami ingin mengencarkan sosialisasi pelaksanaan PON Aceh-Sumut melalui pembagian stiker secara massif. Mulai saat ini hingga kedepannya kegiatan tebar sejuta stiker PON akan dilaksanakan di seluruh Aceh. Kami berharap semua pihak, baik Pemerintah maupun swasta juga dapat melakukan hal yang sama,” ungkap Zikrullah Ibna.
Zikri menjelaskan, secara kelembagaan pihaknya merasa terpanggil untuk menyukseskan PON, karena even tersebut merupakan agenda nasional yang akan melibatkan banyak orang.
“Tentu ini bukanlah pekerjaan yang mudah dan biasa-biasa saja, juga bukanlah tanggung jawab pemerintah Aceh semata. Karena berhasil atau tidaknya PON tersebut, masyarakat Aceh juga akan kena dampaknya,” ujar Zikri.
Ia berharap semua pihak dapat bahu-membahu menyukseskan PON, karena sejatinya even itu akan banyak dampak positif secara ekonomi, sosial, budaya dan agama.
Zikrullah mengatakan, pemuda yang tergabung dalam wadah Ormas Bapera Aceh ini merasa terpanggil untuk mensosialisasi dan menggaungkan PON kepada masyarakat. Sehingga sedari dini dapat mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik dan siap menyambut tamu yang akan datang dari seluruh nusantara.
“Janganlah hanya menjadi tamu dan penonton di rumah sendiri. Di era digitalisasi dan teknologi sekarang semua pihak bisa berperan mensukseskan PON dengan caranya masing-masing,” ujar Zikri.
Sementara itu Ketua Umum DPP Bapera H. Fahd Arafiq juga menginstruksikan agar Bapera Aceh terlibat aktif dalam menyukseskan PON, serta mendorong masyarakat agar memanfaatkan momen PON ini menjadi peluang bisnis.
Menurutnya PON tersebut akan membuka banyak peluang bisnis, mulai sektor jasa seperti jasa penginapan, rental mobil, kuliner, wisata, UMKM dan lain-lain. Maka peluang itu harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku usaha yang ada di Aceh.
“Disamping itu Aceh yang dikenal dengan syariat Islam, dapat menunjukan kepada para tamu nilai-nilai Syariat Islam yang rahmatan lil alamin,” pungkasnya.(b02)
