Scroll Untuk Membaca

Olahraga

CST United Cukur L. Patra 3-0

CST United Cukur L. Patra 3-0
Kecil Besar
14px

Dua pemain L. Patra Bireuen berusaha menghadang laju bola yang digiring pemain CST United di area tengah lapangan, Jumat (10/10) malam di Stadion Blang Paseh,Kota Sigli. Waspada.id/ Muhammad Riza

SIGLI (Waspada.id): Jumat (10/10) malam, Stadion Blang Paseh berubah jadi lautan sorak dan warna oranye-hitam. Ribuan penonton berdiri di tribun, menggigil bukan karena dingin, tetapi karena tegang dan bangga.

Di bawah cahaya lampu stadion yang menyala terang, CST United Ulim Pidie Jaya menulis kisah besar, menumbangkan L.Patra Bireuen dengan skor telak 3-0, dan memastikan diri melaju ke final Piala Bupati Pidie 2025.

Peluit panjang pertama baru saja berbunyi, tapi L.Patra langsung tampil menekan. Mereka datang bukan untuk bermain indah, tetapi untuk menang. Harwalis Korea menggiring bola di sisi kiri, T.M. Reza menusuk dari tengah, dan tembakan pertama sudah meluncur — namun ditepis tegas oleh kiper CST, Khairil Zul Azhar.

CST tampak tertekan di awal. Tetapi di balik tekanan itu, ada kesabaran. Amiril Mukminin dan Wira Satria menjadi benteng terakhir yang tidak mengenal gentar.

Serangan demi serangan L.Patra kandas di ujung kotak penalti. Dari bangku cadangan, pelatih CST hanya berdiri tenang — menunggu momen balasan.

Menit ke-31 jadi titik balik. Sebuah umpan terobosan panjang dari tengah lapangan diterima Fitian Husni. Dengan satu sentuhan, dia mengecoh bek terakhir L.Patra. Sepakan keras kaki kanan dilepaskan — boom! Bola meluncur deras menembus jala. Kiper Maulidar hanya bisa menatap. 1-0 untuk CST United!

Tribun bergemuruh, bendera CST berkibar tinggi. L.Patra terkejut, tetapi belum sempat bangkit, lima menit kemudian gawang mereka kembali bergetar.

Kali ini giliran Syahrul Akbar yang mencatatkan nama di papan skor setelah memanfaatkan umpan silang Fitian. Dua gol dalam lima menit — CST menggila, Blang Paseh meledak!
Babak pertama ditutup dengan skor 2-0. CST memimpin, tapi belum puas.

Babak Kedua Tembok CST Tak Retak

Babak kedua jadi ujian bagi CST. L.Patra tampil all-out, menekan dari segala arah. Maulana Felani, Rizki Rianda, dan Zubir Orlando bergantian menembak dari jarak jauh. Tapi Khairil Zul Azhar seolah punya magnet di tangannya — semua bola menempel.

Waktu terus berjalan, tensi semakin tinggi. L.Patra frustrasi. Umpan-umpan silang mereka mulai tak terarah. Sebaliknya, CST makin nyaman bermain bertahan sambil menunggu celah. Dari pinggir lapangan, pelatih CST berteriak satu kata yang bergema keras: “Serang balik!”

Gol Pemungkas dari Khairul Munandar

Menit ke-85, CST menutup pesta. Khairul Munandar berlari dari tengah lapangan membawa bola hasil sapuan Wira Satria. Tak ada yang bisa menghentikannya. Satu-dua langkah mendekati kotak penalti, lalu tendangan keras dilepaskan bola melengkung indah dan bersarang di pojok gawang. 3-0.

Penonton melompat, suporter menangis bahagia. CST memastikan tiket ke final dengan gaya. Di sisi lain, pemain L.Patra tertunduk lesu, sadar bahwa malam ini milik CST sepenuhnya.

“Menuju Final dengan Kepala Tegak*

Peluit panjang berbunyi. Skor akhir: CST United 3 – 0 L.Patra Bireuen.
CST United kini melangkah gagah ke partai puncak, menunggu lawan antara Mutiara Raya Beureuneun dan Rufi 91 FC Lampoh Kreung.

Di ruang ganti, suara tawa dan nyanyian menggema. Para pemain CST saling berpelukan, menyadari bahwa malam di Sigli ini akan dikenang, bukan sekadar kemenangan, tetapi pernyataan, CST United bukan tim biasa. Mereka tim yang lahir dari tekad dan keberanian. (Id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE