NEW JERSEY (Waspada): Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique (foto kiri) berdalih tidak bermaksud menampar penyerang Chelsea Joao Pedro dalam sebuah insiden pasca laga final Piala Dunia Antar Klub FIFA 2025.
Enrique terlihat melayangkan tangan kirinya ke muka Joao Pedro hingga membuat bomber baru The Blues asal Brasil itu langsung jatuh ke lapangan.
“Saya tidak masalah mengekspresikan perasaan saya pada akhir pertandingan di bawah tekanan yang tinggi. Buat kami semua ini penuh tekanan,” jelas Enrique melalui ESPN, Senin (14/7).
“Akan mustahil menghindarinya, semuanya terlibat. Itu bukan yang terbaik dan hasil akhir dari tekanan pertandingan,” dalih mantan pelatih Barcelona dan Timnas Spanyol tersebut.
Sebelum keributan itu terjadi di MetLife Stadium, New Jersey, AS, Minggu (Senin WIB), tampak kiper PSG Gianluigi Donnarumma dan bek Achraf Hakimi berbicara dengan Joao Pedro di lapangan.
Situasi semakin memanas setelah Enrique mendatangi ketiga pemain dimaksud, sebelum akhirnya melakukan serangan dengan menampar Joao Pedro.
“Saya lihat (Enzo) Maresca. Saya lihat dia mendorong yang lain dan kami harus memisahkan semua pemain dan saya tidak tahu dari mana datangnya tekanan itu,” ucap Enrique.
“Tapi itu situasi yang kita semua harus hindari. Itu sudah jelas. Niat saya adalah ingin melerai para pemain, agar situasinya tidak jadi lebih buruk,” katanya menambahkan.
Setelah insiden tersebut, pemain dan staf PSG berupaya menahan Enrique. Sedangkan manajer Chelsea Enzo Maresca meminta anak asuhnya menjauh dari tempat kejadian.
Dalam laga itu, London Blues sukses menggunduli Les Parisiens dengan skor 3-0 berkat dwigol Cole Palmer dan satu gol Joao Pedro, semuanya di babak pertama.
Ketika pertandingan berlangsung, juga sempat terjadi insiden. Gelandang PSG Joao Neves menjambak rambut bek sayap Chelsea Marc Cucurella dan sempat luput dari pandangan wasit.
Namun tindakan dari Neves membuat wasit Alireza Faghani mengganjar pemain Portugal itu dengan kartu merah usai melakukan tinjauan VAR. PSG pun harus bermain dengan 10 orang sejak menit 85.
“Saya tidak perlu bicara soal mereka, karena itu wajar. Semua orang ingin menang dan akhirnya saya kira mereka kehilangan kendali,” jelas Joao Pedro.
“Tapi inilah sepakbola, hal seperti itu pernah terjadi dan sekarang kami harus menikmatinya karena kami juara. Itu saja, saya tidak ingin terlalu banyak bicara soal mereka,” tambah mantan bomber Brighton and Hove Albion tersebut. (m08/espn/fifa)