SIGLI (Waspada.id): Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pidie menuai sorotan usai diduga menyalurkan dana bantuan pembinaan klub Divisi 4 sepakbola secara tidak merata. Dana tersebut bersumber dari APBK 2025.
Dua klub peserta Divisi 4, yakni PSAP Sigli dan PSST Simpang Tiga, menerima bantuan dengan nominal berbeda. PSAP Sigli mendapatkan Rp350 juta, PSST Simpang Tiga Rp100 juta. Sementara itu, Persimura Mutiara tidak menerima bantuan sama sekali.
Kebijakan ini menuai kritik dari sejumlah pihak karena dinilai tidak mencerminkan asas keadilan dan transparansi. Publik mendesak pemerintah daerah memberikan penjelasan terbuka agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembinaan sepak bola di Pidie.
Ketua Umum Persimura, Muzakir, mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. Ia menilai klubnya — yang merupakan salah satu perserikatan tertua dan aktif mengikuti berbagai kompetisi resmi — seharusnya juga mendapatkan perhatian.
“Ini bukan hanya soal uang. Ini soal keadilan. Klub yang aktif dan punya sejarah panjang juga seharusnya dihargai,” tegas Muzakir, Selasa (8/10).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Parpora Edi Saputra menjelaskan bahwa penyaluran dana dilakukan berdasarkan proposal yang masuk ke dinas.
“Dana sudah kita salurkan sesuai proposal yang masuk,” kata Edi.
Ia menambahkan, Persimura tidak mengajukan proposal dan sempat menyatakan tidak ikut kompetisi, sehingga tidak mendapatkan alokasi bantuan.
Meski demikian, sejumlah kalangan menilai pemerintah daerah tetap perlu menjelaskan dasar penetapan nominal bantuan serta memastikan prosesnya transparan. Hal ini penting untuk menghindari ketidakpercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran pembinaan olahraga di daerah tersebut.(Id69)