SIGLI (Waspada.id): Mantan Ketua Umum PSAP Sigli periode 2001–2004, Dhian Anna Asmara, Rabu (8/10), menilai turnamen Piala Bupati Pidie seharusnya menjadi ajang pembinaan pemain muda, bukan sekadar turnamen komersil.
Ia menekankan pentingnya melibatkan klub-klub resmi yang terdaftar di PSSI Aceh, dan pemain berusia muda agar bisa menjadi cikal bakal pesepak bola profesional di masa depan. Baik untuk kemajuan PSAP Sigli maupun perserikatan lain di Aceh.
“Piala Bupati sebaiknya diikuti oleh klub-klub yang terdaftar di PSSI dan pernah ikut kompetisi resmi. Setidaknya untuk mendidik pemain usia muda, karena dari situlah lahir calon pemain profesional yang nantinya bergabung ke klub-klub divisi utama,” ujar Bang Dhian kepada Waspada.id, Rabu (7/10).
Ia juga menilai bahwa panitia penyelenggara Piala Bupati Pidie 2025 yang saat ini sedang bergulir di Stadion Blang Paseh,Kota Sigli, idealnya dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Pidie.
Menurutnya, KONI boleh saja terlibat, asalkan tidak menimbulkan kecemburuan dari cabang olahraga (cabor) lainnya.
Dhian Anna Asmara dikenal sebagai sosok yang sukses membawa PSAP Sigli menembus kompetisi nasional pada masa kepemimpinannya 2001-2004. Di bawah arahannya, tim PSAP U-14 hingga U-17 juga berhasil lolos ke tingkat nasional. Bahkan, PSAP pernah menjadi juara Aceh tiga tahun berturut-turut, yaitu pada 2001, 2002, dan 2003.
Ia menegaskan bahwa Piala Bupati Pidie memiliki nilai penting dalam pembinaan atlet sepak bola daerah, bukan untuk tujuan komersial.
“Turnamen ini harus menjadi wadah pembinaan atlet. Jangan dijadikan ajang bisnis, tetapi tempat menempa generasi muda yang berpotensi. Baik bagi Pidie sendiri ataupun bagi daerah lainya di Aceh,” tegasnya. (Id69)