PEMAIN PSMS Rifal Lastori (kanan) coba melewati pemain Garudayaksa dalam laga lanjutan Liga 2 Indonesia, Jumat (31/10) malam.
MEDAN (Waspada.id): PSMS Medan mengakui keunggulan tamunya Garudayaksa pada laga pekan kedelapan Liga 2 Indonesia 2025-2026 di Stadion Utama Sumatera Utara, Jumat (31/10) malam. PSMS takluk 0-2 lewat dua gol dari titik penalti.
Hasil ini membuat trend positif skuad Ayam Kinantan terhenti. Pasalnya, dalam enam laga terakhir, PSMS tak terkalahkan baik di laga kandang maupun tandang. Sebaliknya, Garudayaksa memperpanjang rekor tak terkalan dalam delapan laga.
PSMS kini masih berada di posisi kedua klasemen sementara dengan 12 poin. Hasil dari tiga kemenangan, tiga hasil imbang dan dua kekalahan.
Dalam jalannya laga, kedua tim sama-sama menerapkan permainan menyerang dan memberikan tekanan tinggi kepada lawan. Alhasil, hingga menit 8, laga masih berjalan seimbang dengan bola lebih banyak bergulir di lini tengah.
Memasuki menit 12, Garudayaksa mulai menguasai tempo permainan melalui umpan-umpan pendek yang terkoordinasi rapi. Satu menit berselang, PSMS harus kehilangan momentum setelah Reyki Fariz diganjar kartu kuning karena melanggar pemain Garudayaksa.
Tim tamu semakin dominan di pertengahan babak pertama. Tekanan mereka berbuah hasil pada menit 20 setelah wasit Fibay menunjuk titik putih. Keputusan itu diambil usai bola mengenai tangan Erwin Gutawa yang dianggap melakukan handball saat mencoba memblok umpan silang Andik Vermansyah.
Everton yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna di menit 23. Sepakannya mengarah ke pojok kanan gawang tanpa bisa dijangkau kiper Reky Rahayu.
Tertinggal, PSMS mulai mencoba mengubah strategi. Pelatih PSMS menarik ke luar Reyki Fariz dan memasukkan Syifa Marhaen di menit 28 untuk memperkuat sektor tengah.
Strategi cukup ampuh usai PSMS berhasil menciptakan peluang. Namun hingga babak pertama berakhir, skor tetap bertahan.
Pada babak kedua, PSMS kembali bermain agresif sejak menit awal. Menit 58, PSMS kembali membuka peluang. Kali ini, Kardinata yang bebas menendang bola dari luar kotak penalti, sayang tendangannya berhasil ditepis.
Petaka bagi PSMS kembali datang menit 72. Usai wasit melihat VAR, terkait aksi individu Seungwoo Ryu di kotak penalti PSMS. Setelah mengecek VAR, wasit memberi hadiah penalti untuk Garudayaksa FC karena Seungwoo Ryu tampak dilanggar oleh pemain PSMS ketika terjatuh di kotak terlarang.
Seung-woo Ryu pun menjadi eksekutor mampu menuntaskan tugasnya dengan baik dan tendangannya berhasil bersarang ke gawang Reky Rahayu.
PSMS merespon untuk memperkecil ketertinggalan. Lagi-lagi, Kardinanta Tarigan melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti yang hampir membuahkan gol untuk PSMS pada menit 87. Hingga wasit meniup peluit panjang skor tidak berubah untuk kemenangan Garudayaksa 2-0. (id08)




 
  
    
  
  
  















