BANDA ACEH (Waspada): Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh mematok target dua medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 mendatang. Target tersebut dianggap ideal dan sesuai kemampuan atlet.
Ketua FOBI Aceh Kho Khie Siong mengatakan target dua medali emas dari cabang olahraga barongsai. Dia menilai, dua medali emas menjadi perolehan yang ideal karena sesuai dengan kemampuan para atlet-atlet barongsai Aceh
Kho Khie Siong yang akrab disapa Aky ini mengatakan itu pada malam syukuran dan pemberian bonus, Rabu (9/11) malam di Banda Aceh. Bonus diberikan kepada atlet yang ikut Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Yogyakarta pada 7-9 Oktober 2022 lalu.
Hadir pada malam syukuran itu, Wakil Ketua I KONI Aceh HT Rayuan Sukma, Ketua Pelatda KONI Aceh, H Bachtiar Hasan, Tim Monev serta pengurus KONI dan para donator FOBI Aceh.
Pada kejuaraan tersebut, Aceh meraih tiga medali perak dan satu perunggu. Meski belum meraih medali emas, capaian tersebut telah membuat bangga Aceh karena atlet-atlet Aceh Barongsai bukan menjadi atlet yang diperhitungkan di Kejurnas ini
“Kalau mau jujur sebenarnya belum, karena kita ditargetkan minimal satu medali emas tapi dari tiga tadi kita hanya mendapatkan tiga medali perak harusnya harapan kita minimal satu medali emas tetapi tidak masalah,” kata dia.
Kata Aky, pada Kejurnas Barongsai 2022 diperlombakan sebanyak 13 nomor dengan melibatkan 135 pertandingan, dan dikuti sebanyak 500 peserta dari 16 provinsi. Aceh sendiri mengikuti tujuh nomor yang diperlombakan. Hasil ini memastikan Barongsai Aceh masuk dalam delapan besar se-Indonesia. .
Pada kesempatan ini, Aky memberi apresiasi kepada KONI Aceh yang telah mendukung atlet-atlet barongsai Aceh berlaga di Kejurnas Barongsai. Dukungan tersebut menjadi semangat para atlet untuk mengukir prestasi.
Kata dia, bahkan dukungan akan terus diberikan KONI Aceh hingga penyelenggaraan PON.“Saya harus memberikan apresiasi kepada KONI Aceh yang memfasilitasi tujuh atlet dan satu pelatih tengah menjalani pemusatan pelatihan daerah atau pelatda,” ujar dia.
HT Rayuan Sukma mendukung apa yang sudah dilakukan pengurus FOBI Aceh selama ini. Dia meminta kepada pengurus untuk terus melebarkan sayap ke-23 kabupaten kota yang ada di Aceh. “Untuk membentuk pengurus daerah, bisa dilakukan dengan pelatihan pelatih dan wasit lebih dahulu,” sarannya.
Pada kesempatan itu, Rayuan Sukma menyarankan kepada tim kreatif dan tim teknis barongsai Aceh untuk memasukkan nuansa lokal dalam penampilannya. “Saya yakin, ini akan menjadi nilai lebih kita dalam penampilan nantinya,” ungkap dia.
Wakil Ketua KONI itu juga mendorong pengurus FOBI Aceh untuk menggaet atlet-atlet baru. “Jika selama ini barongsai identik dengan atlet keturunan, maka ke depan harus diperbanyak dengan atlet-atlet daerah,” pinta Rayuan Sukma. (b04/C)