JAKARTA (Waspada): Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, secara tegas memastikan tak menggunakan jasa pawang hujan untuk gelaran Formula E Jakarta 2022.
Untuk memonitor cuaca, pihak penyelenggara Formula E Jakarta 2022 pun bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Anies pun menekankan akan mensyukuri bagaimanapun kondisi cuaca di hari balapan. Para pembalap pun diyakini akan mengerti kondisi cuaca di Jakarta.
“Tidak ada pawang-pawangan. Panas kita syukuri, hujan kita syukuri, kita tinggal di khatulistiwwa yang terbiasa terang dan basah. Para pebalap juga sudah mengerti,” ucap Anies saat meet and greet dengan bos Formula E di Balai Kota, Kamis (2/5).
Lebih lanjut, Anies mengatakan lebih memilih menggunakan hasil ilmiah dalam memprakirakan cuaca. Sebab itu, mereka akan mengacu pada data yang dikeluarkan BMKG.
“Kita bekerjasama dengan BMKG untuk memonitor cuaca, kita Jakarta bekerja dengan data dan teknologi,” lanjutnya.
Sebelumnya, isu cuaca menjadi perbincangan hangat menjelang ajang yang akan digelar 4 Juni 2022. Hal ini semakin ramai disorot semenjak terjadi insiden atap tribun yang roboh akibat diterjang hujan deras dan angin kencang.
Tapi di sisi lain, ada kalanya cuaca di sirkuit justru panas terik. Tak ayal, beberapa pebalap dan jajaran tim kerap menjadikan ini sebagai hambatan dalam persiapan.
Cuaca yang tidak menentu ini membuat munculnya pertanyaan akankah Anies Baswedan dan jajarannya akan menggunakan pawang hujan.
Hal itu serupa ajang MotoGP di Mandalika pada awal 2022 yang menggunakan jasa pawang hujan. Kala itu ada aksi Rara Si Pawang Hujan yang menghebohkan dunia. (m18/okz)
