LANGSA (Waspada) : Ikatan Mahasiswa Olahraga (IMORI) Aceh mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh terkait kejelasan nasib para atlet Pelatda Aceh yang berhenti latihan jelang olahraga Nasional (PON) September 2024 mendatang.
“IMORI Aceh mendesak Pemerintah Aceh dan KONI Aceh untuk memberi kejelasan kepada para atlit Pelatda Aceh untuk persiapan latihan menjelang PON pada bulan September 2024 mendatang,” kata Sekretaris IMORI Aceh, Bagus Susanto (foto), kepada wartawan, Jumat (29/9).
Kata Bagus, hal ini berkaitan adanya pemberitaan yang beredar di sosial media yang menyatakan KONI Aceh telah memberhentikan pelatihan para atlet Pelatda Aceh untuk persiapan PON 2024 mendatang karena tidak adanya dana.
“Kami menyayangkan hal ini karena ini adalah momen untuk para atlet Aceh mengukir sebuah prestasi di kejuaraan PON mendatang, jika tidak ada pembinaan yang jelas dan keseriusan dari Pemerintah Provinsi Aceh dan KONI Aceh yang ada, hal ini akan menjatuhkan marwah kita sebagai rakyat Aceh,” paparnya.
Lanjutnya, sebagai tuan rumah seharusnya kita dapat menjadi contoh bagi provinsi lain akan keseriusan kita dalam mengukir prestasi di ajang bergengsi ini banyak talenta-talenta berbakat di Aceh yang sangat menunggu momen ini untuk membuktikan bahwa rakyat Aceh adalah pejuang yang dapat mengukir prestasi jika ada keseriusan.
“Maka oleh itu saya mendesak Pemerintah Aceh dan KONI Aceh untuk serius dan segera memberi kejelasan untuk kelanjutan pemusatan latihan pada atlit pelatda Aceh yang akan bertanding di kejuaraan PON 2024 mendatang dan mendesak Pemerintah Aceh dan KONI Aceh untuk merampungkan beberapa venue yang belum di bangun dan beberapa saran prasarana yang harus di perbaiki di ajang PON 2024 mendatang,” tandasnya.
Sementara itu Ketua KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar yang akrab disapa Abu Razak dalam konferensi pers, Kamis (28/9) kemarin menjelaskan, hingga saat ini Pemerintah Aceh belum mengalokasikan anggaran kepada KONI Aceh untuk pelaksanaan Pelatda tersebut.
Sehingga atlet Aceh dari semua cabang itu tidak lagi berlatih secara terpusat.
Abu Razak pun mengkhawatirkan kondisi itu akan berdampak terhadap anjloknya prestasi Aceh dalam PON mendatang yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara.
“Situasi ini dapat dipastikan akan berdampak terhadap anjloknya prestasi Aceh dalam PON XXI,” sebut Abu Razak dalam keterangannya. (crp)