JAKARTA (Waspada.id): Menpora RI, Erick Thohir, menyebut Indonesia berpotensi kehilangan 41 emas di SEA Games 2025 pada 9-20 Desember. Ini karena panitia penyelenggara di Thailand mencoret banyak nomor pertandingan yang menjadi andalan tim Merah Putih.
“Dari (potensi) 87 medali emas, berkurang 41 emas. Jadi ranking berapa? Mungkin (Indonesia) nanti di peringkat kelima atau keenam di SEA Games (2025). Jadi ini yang ingin sama-sama kami review dengan KOI dan tim peninjau masing-masing,” kata Erick di Kantor NOC Indonesia, Jakarta, Senin (22/9).
“Untuk nantinya seperti apa, kami akan bicarakan dengan cabang olahraga untuk potensi emas tambahan,” ia melanjutkan.
Selain persoalan emas yang berkurang, Erick juga mengutarakan soal anggaran pemerintah terhadap kontingen Indonesia yang baru Rp10 miliar. Terkait ini, Erick akan mengajak diskusi Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa.
“Saya sedang meminta waktu dengan Menteri Keuangan. Saya tahu Pak Purbaya adalah sahabat saya ketika di jabatan yang sebelumnya,” ujar Erick.
“Tetapi memang anggaran hari ini masih terkunci meski persiapan SEA Games tinggal dua bulan,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, Erick menyebut anggaran yang terbatas berpotensi memangkas jumlah atlet yang berangkat. Otomatis, kuantitas wakil yang bertolak ke Thailand bisa berpengaruh terhadap torehan medali yang didapat.
“Kalau dulu, 87 (emas) bisa ranking ketiga. Sekarang dikurang 41 (emas) bisa peringkat keenam mungkin. Apalagi dari pendanaan yang sekarang tersedia itu baru Rp10 miliar, berarti kami hanya bisa mengirim 120 atlet (jika anggaran tak bertambah),” ucap Erick.
“Karena itu saya ingin duduk dengan Menkeu tapi dia sibuk sekali, kasihan. Tapi saya yakin Pak Menkeu punya kecintaan yang sama dengan olahraga nasional karena rata-rata mengirim 900-an atlet,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari menyebut target prestasi Indonesia di SEA Games 2025 belum ditetapkan karena perlu disesuaikan dengan besaran dukungan anggaran dari pemerintah.
“Sebelum kita bicarakan target (prestasi di SEA Games 2025), saya rasa harus ada kepastian anggaran dulu,” kata Raja Sapta Oktohari.
Oktohari mengaku kaget ketika mengetahui anggaran yang saat ini tersedia untuk SEA Games 2025 baru sebesar Rp10 miliar seperti yang disampaikan Menpora.
Dengan anggaran itu, Indonesia hanya bisa mengirim sekira 120 atlet. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan rata-rata jumlah atlet Indonesia yang dikirim ke SE Games sebelumnya, yaitu mencapai sekitar 900 orang.
“Dan kami juga tidak mau disalahkan oleh masyarakat Indonesia sehingga (bagaimana mengupayakan penambahan anggaran) ini harus menjadi tanggung jawab bersama juga,” katanya.
Oktohari mengatakan, jika semua pihak mengharapkan prestasi yang lebih besar di SEA Games mendatang, namun dukungan anggaran tidak maksimal maka pihaknya tidak bisa menjanjikan prestasi yang besar.
Dia mengatakan akan meminta waktu untuk berdiskusi dengan berbagai pihak terkait termasuk Menteri Keuangan hingga DPR RI dalam menggalang dukungan untuk prestasi olahraga Indonesia di SEA Games.
Lebih lanjut, Oktohari menjelaskan bahwa pada SEA Games 2025, Indonesia juga hanya akan bersaing di 41 cabang olahraga, berbeda dengan SEA Games sebelumnya yang mempertandingkan 87 cabang olahraga.
“Dari 50 cabang olahraga yang ditetapkan dari situ kami sudah lihat cabang unggulan (dari Indonesia) banyak yang dihilangkan. Dulu pada saat kita menjadi tuan rumah, kita utak atik nomor-nomor, bukan cabor ya, yang memberi kita peluang menang lebih banyak, jadi ini dilakukan lagi oleh Thailand,” katanya. (m18/ant/cnni)