MALANG (Waspada): Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari (foto) akan mengevaluasi pelaksanaan Porwanas, apa masih perlu atau tidak untuk digelar.
Sebab mengacu pada pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII pada 20-26 November 2022 di Malang, Jawa Timur, masih jauh dari sportivitas dan solidaritas.
“Porwanas memang gawean PWI dan Siwo sebagai pelaksana. Karenanya kita akan menugaskan Siwo PWI Pusat didukung unsur atau pihak lain melakukan evaluasi secara keseluruhan,” ucap Atal di Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/11).
Pada hari terakhir Porwanas yang mempertandingkan cabor atletik,lari 5000 m dan 3000 m, diwarnai hujan protes. Karena juara di masing-masing nomor disinyalir melangggar ketentuan dan aturan pertandingan yang sudah disepakati.
Di nomor 5000 m, Gerson May (Papua) menjadi yang tercepat. Nomor 3000 m dimenangi Maryono asal Jawa Barat. Namun mayoritas manajer tim peserta memprotes keberadaan kedua pelari ini, karena dinilai melanggar peraturan tentang tidak dibolehkannya atlet yang pernah ikut Kejurnas tampil di Porwanas.
Sebelumnya di cabor biliar juga terjadi protes terhadap pebiliar tuan rumah Moch Mustaqim. Berdasarkan data Kejurnas Biliar 2018, atlet dimaksud ikut event dimaksud.
Kerusuhan juga terjadi di cabor sepakbola saat laga Maluku Utara vs Jatim. Wasit nyaris menjadi korban kiriminalitas karena dikejar-kejar pemain.
Di cabor futsal juga disinyalir terjadi penyimpangan sportivitas dan silaturahim. Hal ini karena lemahnya kinerja panitia memperkenankan pemain bertanding tanpa memperlihatkan id card, kartu PWI dan juga UKW.
“Tadinya kita beharap pelaksanaan Porwanas di Malang dapat menghibur masyarakat di sana pasca tragedi Kanjuruhan. Namun nyatanya, ada juga pemain yang mengejar-ngejar wasit di laga sepakbola,” sesal Atal.
Pria asal Karo ini lebih lanjut mengatakan, sejatinya Porwanas adalah media bagi wartawan anggota PWI mengkristalkan silaturahim melalui kegiatan olahraga, seni dan lomba kewartawanan. Namun kenyataannya, silaturahim yang masih jauh dari yang diharapkan karena rendahnya sportivitas.
Soal kemungkinan pelaksanaan kenaikan tingkat anggota PWI dan UKW di berbagai provinsi terjadi kebocoran, Atal menegaskan karena itulah pihaknya perlu melakukan evaluasi menyeluruh.
Pada Porwanas XIII ini, Kontingen PWI Sumut membawa pulang 1 medali perak dari cabor biliar serta 3 perunggu dari biliar, catur dan futsal. (m08)