PELATIH PSMS Medan, Kas Hartadi, memberikan keterangan pers usai pertandingan melawan Sumsel United, Senin (24/11). Waspada.id/Ist
PALEMBANG (Waspada.id): PSMS Medan harus mengakui keunggulan tuan rumah Sumsel 1-2 dalam laga lanjutan Liga 2 Indonesia 2025-2026 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Senin (24/11) sore.
Dengan hasil ini, skuad Ayam Kinantan semakin terpuruk dengan 14 poin dari 12 laga yang telah dijalani dan menempati posisi ketujuh klasemen sementara. Hasil dari 3 kemenangan, 5 hasil imbang dan 4 kali kalah.
Pertandingan berlangsung dramatis sejak awal, setelah PSMS membuka keunggulan melalui sepakan Vitor Barata pada menit ke-13. Namun, situasi berubah drastis ketika Felipe Cadenazzi diusir wasit pada menit ke-35, membuat PSMS bermain dengan 10 pemain.
Kondisi itu pun dimanfaatkan Sumsel United. Rachmad Hidayat berhasil membobol eks klubnya itu pada menit 44. Sumsel akhirnya berbalik unggul lewat gol bunuh diri Syarif Wijianto pada menit ke-66. Kedua tim bahkan gencar membuka peluang di menit-menit akhir, tapi tak ada satu pun peluang yang berubah menjadi gol.
Usai pertandingan, Pelatih PSMS Kas Hartadi menyampaikan penyesalan mendalam belum bisa memberikan kemenangan, walau timnya sudah berusaha maksimal memberikan hasil terbaik di lapangan.
“Saya mohon maaf kepada manajemen dan suporter Medan. Sore ini kami belum bisa kasih yang terbaik. Dari babak pertama kami sudah menguasai pertandingan dan sempat unggul, tapi menit ke-27 Cadenazzi kena kartu merah, itu yang membuat kekalahan sore ini,” ujarnya.
Ia menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait seringnya tim mendapat kartu merah, terutama di rentang menit ke-25 hingga 30. “Hasil pertandingan kali ini menjadi bahan evaluasi kami untuk bisa lebih baik ke depan,” ucapnya.
Menanggapi kritik terhadap lini tengah PSMS, Kas menyebut belum ada pembahasan transfer window namun memastikan perbaikan akan dilakukan. “Ada waktu sebulan sebelum putaran kedua, semua lini akan kami benahi, termasuk persiapan lawan Sriwijaya,” tambahnya.
Rudiyana yang tampil sebagai pemain pengganti PSMS juga menyampaikan permintaan maaf. “Ini hasil yang tidak kami inginkan. Kami sempat unggul, tapi seperti yang dibilang coach, setelah kartu merah semuanya berubah. Saya dan semua pemain mohon maaf” tegasnya.
Pelatih Sumsel United, Nilmaizar, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Mantan arsitek Timnas Indonesia ini menilai kunci kemenangan hari ini bukan hanya pada taktik, melainkan ketenangan para pemain dalam situasi tertekan.
“Alhamdulillah, hasil ini membuat kita bisa menang di pertandingan hari ini. Saya mengapresiasi perjuangan pemain, ketika dia kalah (tertinggal) tapi tidak panik dan tetap tenang,” ujar Nilmaizar usai laga.
Ia menambahkan, intensitas pertandingan sangat tinggi, namun skuadnya mampu menjaga fokus. “Ini perjuangan yang sangat luar biasa bagi pemain dalam pertandingan yang sangat antusias,” sambungnya.
Tak lupa, Nilmaizar mendedikasikan kemenangan ini untuk seluruh elemen tim dan suporter setia. “Salam hormat buat semua teman-teman pemain, manajemen klub yang selalu membantu kita, dan suporter yang sangat mencintai kita dan terus memberikan dukungan kepada Sumsel United,” tuturnya.
Hasil positif ini sangat krusial bagi peta persaingan Grup 1 Wilayah Barat. Tambahan tiga poin mengokohkan posisi Sumsel United di peringkat tiga klasemen sementara dengan raihan 20 poin dari 12 laga. Sedangkan PSMS di posisi ketujuh dengan 14 poin.
Dengan sisa kompetisi yang semakin ketat, kemenangan atas rival sekelas PSMS menjadi modal berharga bagi Laskar Juaro untuk terus bersaing di papan atas. (id08)
Klasemen Grup I
Garuda Yaksa 12 8 3 1 27-7 27
Adhyaksa 12 6 5 1 24-15 23
Sumsel United 12 6 2 4 16-14 20
FC Bekasi City 12 5 4 3 14-9 19
Persiraja 11 4 3 4 15-14 15
Persikad Depok 12 4 3 5 17-19 15
PSMS 12 3 5 4 14-14 14
PSPS 12 3 5 4 15-22 14
Persekat 12 2 4 6 8-18 10
Sriwijaya 11 0 2 9 10-28 2


















