Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Kepala Dusun Inisiator Olahraga

Kecil Besar
14px

Bukan alang kepalang “geger telek” dusun Alang Bobal oleh hembusan kabar resmi bahwasanya Kepala Dusun Utama akan mendapat Penghargaan sebagai Inisiator Olahraga tingkat nasional dari Pak Mentri pada ulang tahun pengabar tahun ini. 

Akan tetapi Alang Bobal baru muncul setelah dua pekan kabar berhembus. “Kamano sajo Alang nih? Udah pun ondak pocah dusun nih Lang?” Sergah Incek Ofik menyambut kedatangan Alang Bobal di warung Saonah. 

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala Dusun Inisiator Olahraga

IKLAN

“Apo nan heboh hinggo ondak pocah rupanyo? Odan sibok cari nafkah ka laut, di darat ne udah payah sangat mangkais rejoki,” ujar Alang Bobal santai sambil mendapatkan tempat duduk langganannya yang langsung ditinggalkan Koko Chiepit begitu melihat kedatangan Alang Bobal. 

Bagaikan lomba pendapat Incek Ofik, Koko Chiepit, Ajo Makne, Lae Hotang dan lainnya menyampaikan pendapat, kritik, saran bergantian, mereka berubah menjadi pakar olahraga. 

“Bukan soal ini nan harus didobatkan. Kelen pun entah hapo hapo sajo nyo. Yang patut dipartanyokan kanapo kapala dusun kito tak mandapat? Haaaa!? Inilah partanyaan sasungguhnyo,” ketus Alang Bobal. 

Semua terdiam. Seolah menemukan sesuatu. Saling pandang. Tiba tiba Incek Ofik memukul meja kuat tiga kali. 

“Cemano ondak mandapat panghargaan? Tahun lalu mandapat ontah hapo sajo tingkahnyo. Dapat lagi tingkat regional diwakilkannyo manarimo. Kok kapalo dusun utamo neh ini macam. Bukan kerono dio babau istano tapi warga cabor lari lompat lempar pun sudah mandaulatnyo jadi Katuo!! ” tukas Incek Ofik. 

“Haiyaaaa kapala kita olang punya dusun pigi itu punya patok lele kegiatan, tapi tidak peduli ada soal nasional kita punya dusun lo,” tambah Koko Chiepit. 

“Itulah kita harus bersyukur dan mendukung lembaga penilai. Sudah tepat itu. Kepala dusun utama dapat penghargaan Inisiator Olahraga. Kepala dusun kita nampaknya mulai tak peduli lagi dengan olahraga, jika tak paham ya paling tidak cukup mendukung dan mendorong lah,” ujar Ajo Makne dengan susah payah memakai logat Indonesia karena Pemilu 2024 makin mendekat. 

“Paham kelen kan? Marilah kito cari nafkah dongan gigih dan ulet. Biarkan sesuatu menjadi urusan ahlinya. Jangan buru buru jadi pakar padahal kulitnya pun tak paham,” ujar Lae Hotang. 

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE