ACEH TAMIANG (Waspada): Kericuhan mewarnai laga babak penyisihan cabang olahraga sepakbola Pra Pekan Olahraga Aceh (Pra Pora) 2025 Grup D di Stadion Atap Langit, Aceh Tamiang, Rabu (2/7). Kejadian ini terjadi setelah Aceh Timur kalah 0-1 dari tuan rumah, Kabupaten Aceh Tamiang.
Kekalahan tersebut membuat pendukung Aceh Timur marah dan mengamuk kepada wasit yang dianggap memimpin pertandingan tidak adil. Amarah meluas hingga kepada penonton, termasuk ibu-ibu yang melempari rombongan Aceh Timur dengan botol air mineral.
Situasi semakin memanas ketika official Aceh Timur mengejar wasit yang hendak menuju ruang ganti setelah pertandingan. Aparat kepolisian langsung mengamankan wasit dan asisten wasit untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Aksi anarkis dari official Aceh Timur berlanjut ke tribun penonton. Mereka mencoba mengejar penonton yang sebelumnya melempari mereka, namun berhasil dicegah oleh aparat Polres Aceh Tamiang. Lemparan botol juga mengenai bench pemain dan official Aceh Timur.
Gol tunggal kemenangan Aceh Tamiang dicetak Dzikra Alfatan pada menit ke-13. Kekalahan ini membuat Aceh Timur dipastikan gagal lolos ke Pora 2025 karena berada di posisi juru kunci Grup D setelah sebelumnya kalah 0-3 dari Kota Langsa.
Kemenangan ini membawa Aceh Tamiang memimpin klasemen sementara Grup D dengan 6 poin. Mereka hanya membutuhkan hasil imbang melawan Kota Langsa pada laga pamungkas, Kamis (3/7), untuk memastikan lolos langsung ke Pora 2025.
Kota Langsa, dengan nilai 4, berada di posisi kedua dan harus menang atas Aceh Tamiang untuk lolos. Aceh Utara, dengan nilai 1, masih memiliki peluang lolos melalui jalur play-off.
Hanya juara grup yang lolos langsung ke Pora 2025. Runner-up akan memperebutkan tiket tersisa melalui play-off. (b14)
