YAOUNDE (Waspada): Kerumunan maut di luar stadion tempat tuan rumah Kamerun lolos ke perempatfinal Piala Afrika 2021, Senin (Selasa WIB), membuat sedikitnya enam orang tewas dan cedera.
Fans Kamerun berusaha memasuki Stadion Olembe di ibu kota Yaounde untuk menyaksikan tim asuhan Antonia Silva mengalahkan Kepulauan Komoro 2-1 pada laga babak 16 besar.
“Ada keributan seperti yang biasa terjadi ketika ada penyerbuan. Kami menanti informasi tentang jumlah korban dalam insiden tragis ini,” beber Abel Mbengue, juru bicara Komite Penyelenggara Piala Afrika, seperti dikutip dari AFP, Selasa (25/1).
Kapasitas stadion 60.000 sebenarnya telah dibatasi karena kekhawatiran penyebaran virus corona. Namun batas 60 persen dinaikkan menjadi 80 persen ketika Si Singa Gigih bermain.
Penyelenggara turnamen sebelumnya mengkonfirmasi bahwa korban telah dicatat tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) mengatakan sedang menyelidiki situasinya dan berusaha untuk memperoleh rincian mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam satu pernyataan online, CAF mengatakan telah mengirim sekretaris jenderalnya untuk “mengunjungi para fans yang menjadi korban di rumah sakit Kota Yaounde.
CAF juga terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kamerun dan Komite Penyelenggara Lokal. Di lapangan hijau, Kamerun menang dramatis dan lolos perempatfinal untuk melawan Gambia akhir pekan nanti di Douala.
Kepulauan Komoro dipaksa memasang bek sebagai kipernya dan bertanding dengan 10 pemain sejak menit ketujuh babak pertama. Bek kiri Chaker Alhadhur jadi penjaga gawang setelah dua dari tiga kiper Komoro terpaksa absen karena positif Covid-19 dan satu lagi akibat cedera.
Tim kecil di Afrika itu kemudian kehilangan kapten Nadjim Abdou, karena diusir wasit keluar lapangan menit ketujuh.
Striker Karl Toko-Ekambi membuka keunggulan Kamerun menit 29. Kapten Vincent Aboubakar melengkapinya dengan mencetak gol keenamnya di turnamen tersebut.
Namun 10 pemain Komoro bertanding dengan heroik hingga membuat pertandingan tetap hangat sampai akhir berkat gol tendangan bebas yang menakjubkan dari Youssouf M’Changama menit 81.
The Indomitable Lions menjaga impian menjuarai Piala Afrika di negeri sendiri tetap hidup dengan penampilan yang dominan. Tapi tim yang lebih menarik perhatian justru Komoro.
Negara kepulauan kecil di Samudra Hindia itu lolos babak 16 besar dalam penampilan pertamanya di Piala Afrika, setelah finis sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik dari fase grup.
Mimpi mereka lantas berubah menjadi buruk ketika total 12 pemain dan stafnya dinyatakan positif Covid-19 dua hari sebelum melawan Kamerun. Termasuk pelatih Amir Abdou, serta kiper Ali Ahamada dan Moyadh Ousseini.
Penjaga gawang lainnya, Salim Ben Boina, sedang cedera. Komoro sempat berharap Ahamada bisa bermain sebagai starter setelah dinyatakan negatif pada hari pertandingan.
Ahamada yang berusia 30 tahun terbang dari Garoua yang menjadi tempatnya mengisolasi diri ke Yaounde, Senin sore waktu Afrika. Harapannya bisa bermain, namun CAF memutuskan sebaliknya karena hasil tes menyebutkan positif hanya dua hari sebelum laga.
Alhadhur, bek kiri cadangan untuk klub Ligue 2 AJ Ajaccio pun ditunjuk sebagai kiper dadakan. Biasanya mengenakan kostum nomor 3, Alhadhur terlihat mengenakan kostum kiper dengan nomor menggelikan karena nomor 3 pada kostumnya ditumpuk dengan nomor 16.
Komoro semakin menderita ketika kapten Abdou diganjar kartu merah langsung akibat melanggar Moumi Ngamaleu, setelah wasit asal Ethiopia meninjau ulang pelanggaran yang dilakukannya dari video. (m08/afp/espn)












