Puan Azura Pimpinan Tough Gorilla mengundang wartawan Medan untuk berkunjung ke Langkawi, Kedah, Malaysia untuk ikuti acara bersepeda Langkawi Lengendary Ride 2022. Kenangan pada kesempatan ini tentunya tak akan lengkap kalau tidak menjajal berbagai atraksi wisata yang ada di sana, semisal olahraga air di pantai, pulau dan laut sekeliling Pulau Langkawi.
Alhamdulillah, dengan dukungan Lembaga Pembangunan Langkawi (LADA) Tourism Malaysia Langkawi dan Tough Gorilla, bersama tiga kawan lain dari Medan diajak mengekspolasi beberapa daya tarik utama Langkawi, diantaranya bermain Jetski selama empat jam lebih.
Acara penuh tantangan ini kami mulai dari pagi hari. Diantar bang Zaki, driver van yang disediakan selama kami di langkawi, kami sampai di Pantai Cenang, kawasan pantai pilihan wisatawan saat ke Langkawi.
Menurut Ketua Pegawai Eksekutif LADA, Nasaruddin Abdul Muttalib, pantai Cenang merupakan magnet wisatawan untuk datang bersenang-senang. Banyak permainan air dan aktivitas lain yang bisa dijajal di pantai ini sejak pagi hingga tengah malam, satu diantaranya adalah Jetski.
Bermain jetski tak hanya sekadar olahraga air yang menyenangkan. Karena aktivitasnya yang tergolong ekstrim, adrenalin para pengendara juga bisa terpacu. Untuk membuktikannya, Kami disambut Mr Husin Owner Mega Watersport yang didampingi Mr Fahmi dari Tourism Malaysia Langkawi kami mulai memasang sepatu khusus dan jaket pelampung.
Kami yang saat itu juga berjumpa Mantan Direktur Tourism Malaysia Medan, Hishamuddin Mustafa dan dua wisatawan asal Pulau Pinang Malaysia kemudian diserahkan kepada Iman leader petualangan hari itu.
Iman pemandu mengumpulkan rombongan tim untuk di-briefing mengenai tata cara bermain jetski. Mulai dari cara menyalakan mesin jetski, menjelaskan makna kode-kode yang bakal dilakukan oleh pemandu, hingga perancangan formasi saat bermain jetski. Tiap Jetski maksimal ditunggangi dua orang.
Setelah briefing seputar Jetski dan cara manuver, kami mulai membangun formasi perjalanan dengan formasi V mirip formasi angsa terbang bermigrasi. Mesin start, gas ditarik, badan pun tersentak ke belakang akibat akselerasi mesin bertenaga besar dengan kapasitar 1.500 CC Jetski keluaran Seadoo.
Marble Geoforest menjadi poin pertama petualangan di lautan lepas sekitar Pulau Langkawi, sepanjang perjalanan, kami seakan terbang di atas gelombang dan terguncang saat kena riak gelombang yang dipecah Jetski di depan atau perahu yang melintas.
Saat itu keterampilan mengemudi Jetski kami diuji, walau stang kendalinya mirip sepeda motor, tapi efek manuvernya jauh berbeda. Jadi salah sedikit kita bisa malambung dan terbanting-banting ombak. Syukurnya kendaraan Watersports satu ini sudah didisain cukup aman termasuk bagi pemula.
Kemudian kami dipandu sampai ke lautan tenang antar pulau sekitar Pulau Dayang Bunting untuk berenang. Tapi karena masih agak terkejut sepanjang perjalanan, sebagian besar kami tidak ada yang berani berenang. Dari sana perjalanan dilanjut ke Pulau Dayang Bunting.
Di pulau ini kami diajak mengeksploasi pulau penuh legenda yang punya danau air tawar yang dalam di tengahnya. Perjalanan ke danau itu cukup menguras tenaga karena untuk pergi dan kembali kita harus mendaki dan turun bukit. Di danau itu sebagian kami sempat menikmati sejuknya air danau.
Dari Pulau Dayang Bunting yang kalau diperhatikan dari kejauhan tampak seperti perempuan yang sedang hamil tidur telentang. Dari pantai pulau ini, Iman menarik empat Jetski yang kami kendarai perlahan keluar dari kerumunan Jetski lain dan puluhan perahu penumpang. Puluhan mata seakan ikut tertarik mengiringi kami hingga beberapa ratus meter dari pantai dan dermaga.
Perjalanan dilanjutkan ke pulau Singa Besar. Di situ kami disuguhi penampilan luar biasa dari puluhan elang laut dan elang yang jadi simbol Pulau Langkawi. Mereka terbang berkeliling berpasang-pasangan sambil sesekali menukik menyambar ikan yang berenang dipermukaan laut yang agak tenang.
Tapi saat mau bergerak ke Pulau Beras Basah, Jetski yang kendarai tak bisa start, setelah diselami Iman, ternyata propelernya tersangkut tali. Entah itu tali yang hanyut bersama beberapa sampah plastik di perjalanan tadi. Dari situ ditarik Iman sampai Pulau Beras Basah. Sensasi ditarik ternyata punya tantangan dan ketegangan tersendiri. Di tengah ombak pecahan Jetski Iman kami terayun dan terhempas ombak.
Mega Watersports terlihat sangat professional, sambil kami menikmati putih dan lembutnya pasir pantai Pulau Beras Basah, sebuah Jetski pengganti diantarkan dan kami bisa kembali berkendara kembali ke Pantai Cenang.
Fly over the wave like a flying seagulls, dalam beberapa menit kami kemudian kami sampai ke pantai dan ditunggu beberapa personal Mega Watersports. Selayaknya tukang parkir pesawat terbang kami dipandu dan perlahan sampai pantai.
Tak terasa lebih juga empat jam kami habiskan islands hoping dengan Jetski. Setelah berterima kasih sama crew Mega Watersports karena Mr Husin sudah tidak di pantai. Kami pun bebersih dan mandi di toilet umum di seberang jalan Pantai Cenang dan makan siang di sebuah restoran di daeran Kuah .
( Muhammad Faisal