MEDAN (Waspada): Kabar duka datang dari dunia olahraga, mantan pelari jarak jauh nasional Hj Suryati Marija meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan yang terjadi di jalan tol menuju Pekanbaru, Riau, Sabtu (23/4).
Dalam keterangan tertulis KONI Pusat, Minggu (24/4), Suryati diketahui tengah melakukan perjalan mudik ke kampung halamannya di Salatiga bersama suami dan anaknya. Nahas, kendaraan yang ditumpangi Suryati mengalami kecelakaan. Sementara sang suami, Irwan Pulungan dan putrinya mengalami luka-luka.
Jenazah Suryati langsung di bawa ke Rumah Sakit Awal Bross, Pekanbaru dan selanjutnya di bawa ke Medan, Sumatera Utara untuk disemayamkan pada Minggu pagi.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengucapkan duka cita atas meninggalnya mantan atlet lari jarak jauh Indonesia sekaligus pelatih Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara tersebut.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat dan mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita. Selamat jalan patriot olahraga Indonesia. Prestasi mu akan selalu kami kenang, jasa mu akan terus memotivasi kami. Kesetiaan mu kepada olahraga prestasi, kami apresiasi. Semoga sosok mu terus menginspirasi lahirnya atlet-atlet hebat yang akan membanggakan Indonesia,” kata Marciano.
Semasa hidup, Suryati adalah atlet pada era 1980-an yang kerap turun pada nomor lari jarak jauh 5.000 m, 10.000 m, dan maraton. Mendiang Suryati pernah menyumbang medali emas untuk Indonesia pada berbagai ajang internasional seperti SEA Games.
Berdasarkan laman athleticspodium.com, Suryati menyabet tiga medali dengan rincian satu emas (maraton), perak (3000 m) dan perunggu (10.000 m) pada SEA Games 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kemudian pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, Suryati meraih perak pada nomor 10.000 m. Pada tahun yang sama dia juga meraih perunggu nomor 1 km pada Kejuaraan Asia. Lalu pada SEA Games 1993 di Singapura meraih satu emas (maraton) dan perunggu (3000 m).
Setelah gantung sepatu, Suryati mengabdi di Dispenda Medan dan melanjutkan karier sebagai pelatih bersama sang suami. Mereka pun sukses melahirkan talenta-talenta atletik seperti Edy Haryanto Harahap, Nyai Prima Agita Siregar, dan lainnya.
Pelatih PPLP Sumut
Kepergian Hj Suryati juga meninggalkan duka mendalam bagi Keluarga Besar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumut.
Sehari sebelum meninggal karena kecelakaan, almarhumah masih datang ke sentra pembinaan atlet muda tersebut untuk foto bareng dan menyampaikan program latihan.
“Kemarin sore (Jumat 22/4), kami masih bersama beliau. Kami panggil semua pelatih untuk foto-foto lalu rencananya kita mau buat profil masing-masing pelatih,” ungkap Apri Sugiarto, Kepala UPT Kebakatan Olahraga Dispora Sumut selaku pengelola PPLP, kepada wartawan, Minggu (24/4/2022) siang.
Takdir berkata lain. Pada Sabtu (23/4/2022), pukul 15.00 WIB, Suryati (52 tahun) meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di jalan tol menuju Pekanbaru. Ia bersama suami tercinta H Irwan Pulungan yang juga mantan atlet atletik Sumut dan putri sulungnya dalam perjalanan mudik lebaran menuju Semarang kampung halamannya.
Apri mengaku terkejut dengan kabar duka yang mendadak tersebut. Apalagi Suryati dikenal sebagai sosok pelatih yang memiliki dedikasi tinggi kepada cabang olahraga yang melambungkan namanya yaitu atletik.
Bahkan sebelum berangkat ke Semarang untuk berlebaran di kampung halaman, Suryati masih sempat menitipkan program-program latihan, baik saat masih di PPLP maupun saat liburan Idul Fitri.
“Kami merasa berduka yang dalam serta merasa kehilangan seorang sosok legenda atlet sekaligus pelatih atletik terbaik Sumatera Utara. Beliau sosok yang sangat perhatian pada atlet-atletnya. Sosok ibu yang memperlakukan atlet seperti anak sendiri, ” tutur Apri. (m18/ant)