Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Nasir Gurumud Kecewa Aminullah “Selingkuhi” Sepakbola

Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Nasir Gurumud Kecewa Aminullah “Selingkuhi” Sepakbola

IKLAN

BANDA ACEH (Waspada): Tokoh Sepakbola Nasir Gurumud (foto) dongkol bin kesal melihat nasib sepakbola Banda Aceh. Saat ibukota provinsi dipimpin oleh sosok yang mengakui dirinya pecinta sepakbola, malah sepakbola dan olahraga di daerah ini terpuruk.

“Saya kecewa berat dengan Pak Aminullah Usman dengan janji-janji kampanyenya untuk membina olahraga, khususnya sepakbola. Janji-janji masa kampanye tidak dilakukan. Padahal dulu sudah saya ingatkan, supaya dia memenuhi janji politiknya,” sebut Nasir Gurumud kepada Waspada di Banda Aceh, Jumat (18/3).

Nasir Gurumud adalah legenda Persiraja. Ia sosok yang berjasa meyakinkan 60 klub dan komunitas sepakbola di Banda Aceh untuk mendukung pasangan Aminullah Usman dan Zainal Arifin pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2017 silam.

Ia masih ingat pada Rabu, 25 Januari 2017, di Aula Aceh Tennis Club, Lampaseh, Banda Aceh. Atau persisnya di rumah pribadi Aminullah Usman. Nasir mengundang ribuan massa yang merupakan gabungan dari pengurus 60 klub dan komunitas sepakbola se-Kota Banda Aceh.

Mereka mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Aminullah Usman-Zainal Arifin. Kedatangan ribuan massa itu adalah wujud harapan kepada Amin-Zainal untuk mengembalikan geliat sepakbola di Banda Aceh yang meredup dalam tiga tahun terakhir.

Nasir Gurumud yang didapuk sebagai ketua komunitas sepakbola, menyampaikan pesan deklarasinya dan dukungan penuh klub-klub dan komunitas bola ini sebagai bentuk kepercayaan kepada Amin-Zainal. “Saya percaya Pak Amin dan Pak Zainal adalah sosok yang perduli terhadap sepakbola yang mampu untuk mengambil sikap,” urai dia.

“Kami punya harapan Pak Amin dan Pak Zainal bisa melengkapi klub-klub ini dengan fasilitas yang baik, serta menghidupkan klub sebagai tempat pembinaan bagi generasi muda,” papar mantan Kepala Dinas Sosial Aceh ini, kala itu.

Kini, empat bulan lagi menjelang berakhirnya jabatan Wali Kota Banda Aceh, Nasir mendapati fakta yang sebaliknya. Kondisi inilah yang membuat ia dan komunitas sepakbola kecewa berat. “Saya kecewa karena sepakbola seperti tidak diperhatikan sama sekali. Terbukti, tim sepakbola Banda Aceh juga tidak lolos ke Pora Pidie,” tukas dia.

Menurut Nasir, sebagai pihak yang mewadahi komunitas sepakbola kala itu, ia merasa “berdosa” karena apa yang dijanjikan tak terlaksana dan tak ditepai. “Merehab fasilitas dan sarana lapangan sepakbola yang dijanjikan tak dilakukan. Apalagi program pembinaan talenta muda,” sebutnya.

Nasir tidak sendiri. Ada sejumlah mantan pemain dan legenda Persiraja yang hadir pada pertemuan dimaksud. Termasuk saat kampanye di atas panggung depan Stadion H Dimurthala, Lampineung. Hal yang sama juga dilakukan, agar warga memilih Aminullah.

Berdasarkan penelurusan redaksi, barangkali salah satu janji politik Amin-Zainal yang sudah tercapai di sepakbola adalah meloloskan Persiraja ke Liga 1. Target itu tercapai pada musim 2020. Menariknya, menjelang berakhir jabatanya pada 7 Juli 2022 nanti, Persiraja malah sudah dipastikan terdegradasi dari Liga 1. Kembali ke Liga 2.

Kecuali itu, tak ada catatan dan jejak digital yang menyebutkan Aminullah cs kerap menggelar turnamen sepakbola untuk pembinaan. Hanya ada satu kali. Itu hanya membuka turnamen sepakbola usia dini HUT Lambhuk Football Academy (LFA) pada Sabtu 25 Januari 2020.

Padahal, sejak awal, warga Banda Aceh sendiri berharap Aminullah mampu membangkitkan sepakbola di daerah itu. Sebab, ia dikenal pernah menjadi Manajer Persiraja serta suka bermain bola sejak masih menjabat sebagai Direktur Bank BPD Aceh.

Karena kehobiannya itu, ia bahkan kerap dijuluki Bang Carlos, karena tendangan kaki kirinya yang disebut-sebut mirip legenda Brazil, Roberto Carlos. Tendangannya yang melambung ke depan gawang kerap memanjakan striker. Lantas, ia pun dipuja-puja akan bisa membangkitkan sepakbola Banda Aceh.

Namun, selama memimpin ibukota Provinsi Aceh yang terkenal dengan Persirajanya, Aminullah malah “berselingkuh” dari bola besar. Sepakbola ditinggalkan. Dia semakin terlena dengan bola kecil yakni tenis. (b04/C)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE