Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Pemain Naturalisasi Kecam Kebijakan Erick Thohir

Pemain Naturalisasi Kecam Kebijakan Erick Thohir
Bola.com
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Kebijakan baru Ketua Umum PSSI, Erick Thohir soal kuota pemain naturalisasi yang rencananya akan diterapkan mulai musim depan mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tengah menggodok aturan pembatasan pemain naturalisasi di kompetisi profesional dengan setiap klub maskimal mempunyai satu personel.

Sedikitnya delapan pemain naturalisasi mengungkapkan isi hatinya di akun Instagramnya ketika kebijakan ini mencuat. Mereka merasa didiskriminasi dan diperlakukan tidak adil.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pemain Naturalisasi Kecam Kebijakan Erick Thohir

IKLAN

Stefano Lilipaly, misalnya, pemain yang sudah dinaturalisasi sejak 2011 itu beranggapan dinilai sebagai pemain Indonesia ketika membela timnas, tapi pemain naturalisasi saat bermain di kompetisi.

Padahal, darah Indonesia kental dalam tubuh Lilipaly. Ayahnya berasal dari Ambon, Maluku. Gelandang Borneo FC Samarinda itu telah berkarier penuh di Indonesia sejak 2017.

Sejumlah pemain naturalisasi mendapatkan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) melalui jalur keturunan dan kepentingan Timnas Indonesia seperti Lilipaly dan Ezra Walian.

Namun, ada pula yang melalui mekanisme tinggal lima tahun secara berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut di Indonesia dan menikahi wanita Indonesia semisal Ilija Spasojevic serta Alberto Goncalves.

“Kami WNI dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama. Namun, kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi,” ungkap pemain naturalisasi Persib Bandung, Marc Klok (foto) dalam akun @marcklok.

“Kami memilih Indonesia karena kami mencintai negara ini dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari komunitas sepakbola di sini.”

“Kami berharap kompetisi yang ramah bagi semua pemain. Terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka,” tutur pesepakbola yang dinaturalisasi pada 2020 tersebut.

Sementara itu, Erick Thohir mengungkapkan latar belakang niatan untuk membatasi pemain asing. Pria berusia 52 tahun itu ingin memberikan ruang bagi pemain lokal.

“PSSI mengambil posisi. Kalau bisa dan harus bisa, pemain naturalisasi hanya satu. Kalau tidak, kapan pemain Indonesia akan bermain?” ujar Erick Thohir.

“Liga 2 juga bersepakat untuk menaikkan kelas dengan maksimal satu pemain naturalisasi. Jangan karena naturalisasinya mudah, tahu-tahu klub memiliki tujuh pemain naturalisasi di Liga 2,” ungkapnya.

“Mengapa pembatasan naturalisasi kami dorong menjadi satu, supaya jangan tiba-tiba sebelas orang yang bermain, ada lima pemain asing ditambah enam pemain naturalisasi,” papar Erick Thohir.

“Artinya apa? Bukan orang kita semua. Iya kalau pemain naturalisasinya mau bermain untuk Timnas Indonesia. Makanya kami bikin batasan-batasan,” ucapnya.

Namun, gagasan pengetatan jumlah pemain naturalisasi menjadi ironi karena PSSI malah merancang untuk menambah jumlah pemain asing dari 3+1 menjadi 5+1 mulai BRI Liga 1 musim depan. (m18/bc)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE