BANDA ACEH (Waspada): Persiraja Banda Aceh memenuhi ambisinya untuk mengamankan tiga poin di pekan kedua Pegadaian Liga 2. Skuat Laskar Rencong sukses membungkam Sriwijaya FC dengan skor 2-0 di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh, Minggu (17/9 malam.
Tuan rumah yang mengandahlan tuah mantan pemain Timnas Andik Vermansah langsung tampil menekan di menit-menit awal laga. Ada beragam peluang tercipta, namun tak bisa dikonversi menjadi gol.
Pertandingan yang dipimpin wasit M. Iqbaluddin itu menjadi seru. Laskar Wongkito yang bermain bertahan, juga melakukan serangan balik yang mampu mengancam gawang Persiraja. Tapi, gawang Fahri tetap perawan.
Di ujung babak pertama, gol Persiraja tercipta lewat umpang crosing dari Andik Vermansah dari sisi kiri. Umpan lambung tersebut mampu dimanfaatkan oleh striker Persiraja Ricardo Pires lewat sundulanya dan gol. Skor kemenangan Persiraja 1-0.
Di paruh kedua, adu taktik dan kecepatan tersaji pada pertandingan yang disaksikan oleh 7 ribu lebih penonton itu. Anak-anak Sriwijaya meningkatkan tensi gempuran, namun sejumlah peluang mampu dipatahkan pemain belakang tuan rumah.
Menit 86, Persiraja mengunci kemenangan lewat gol Risky Yusuf yang baru masuk menggantikan David Laly. Gol ini berawal dari setpiece yang melambung ke muka gawang Sriwijaya yang disambut sundulan mematikan kapten tim sepakbola Aceh di PON XX Papua itu.
Skor 2-0 bertahan sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Praktis kemenangan ini menjadi pengobat luka setelah di partai perdana ditahan imbang 0-0 oleh PSPS Riau di tempat yang sama.
Pelatih Sriwijaya FC Yusup Prasetyo mengungkap rasa kecewanya dengan para pemain Persiraja yang membuang-buang waktu saat mempertahankan keunggulan. “Menurut saya, ada satu hal yang kurang menyenangkan adalah bagaimana mereka membuang waktu dengan beberapa pemain guling-guling,” katanya dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
Dikatakan, banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemain untuk mengulur waktu, misalnya dengan melakukan ball posession. Kata dia, pemain yang mengulur waktu dengan berguling-guling akan memperkurang keindahan sepakbola. “Penonton datang jauh-jauh meluangkan waktu untuk happy. Mereka sebenarnya bisa buang waktu dengan ball possesion atau hal-hal lain yang lebih baik buat sepak bola kita kedepannya,” sebut dia.
Sementara Pelatih Persiraja, Achmad Zulkifli mengaku tidak ada instruksi dari pelatih terhadap cara mengulur waktu selama pertandingan. Namun, sambung dia, kondisi itu muncul sendirinya.
Menurut dia, laga menghadapi Sriwijaya berlangsung dengan tensi tinggi, sehingga para pemain banyak yang terbentur. “Dalam tensi tinggi kita nggak tahu, di menit-menit akhir tensi tinggi dan kita sudah leading. Instruksi itu tidak langsung dari kita,” ujarnya.
Pelatih yang baru bergabung jelang Liga 2 bergulir ini mengaku bersyukur akhirnya bisa mendapatkan tiga poin. “Alhamdulillah kita meraih hasil maksimal tapi secara permainan masih ada yang memang harus kita perbaiki,” papar dia.
Dikatakan Achmad Zulkifli, kompetisi baru berjalan dua pertandingan dan masih banyak yang perlu dievaluasi terutama dalam pertandingan di pekan kedua. (b04)