KUDUS (Waspada.id): Gelombang ketiga Kontingen Sumatera Utara yang membawa atlet pencak silat memasuki Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (15/10) sore. Rombongan yang menempuh perjalanan cukup panjang sejak dari Bandara Kualanamu itu, mengusung target tiga medali pada PON Beladiri 2025.
Rombongan berjumlah 21 orang yang terdiri dari atlet, manager, pelatih, ofisial dan tim medis dipimpin Wakil Ketua Umum I KONI Sumut Bambang Kencono Wahono bersama Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut Hj Dahliana dan manager tim Pencak Silat Haris Muda Siregar.
“Alhamdulillah rombongan sampai dengan selamat di Kudus. Semua pesilat sehat sehat dan langsung istirahat.Besok perburuan medali dimulai, semoga para atlet dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Sumut,” kata Bambang Kencono Wahono.
Rombongan berangkat dari Bandara Kualanamu International Airport pukul 11.30 WIB mengunakan pesawat Citilink dan tiba di Bandara Soekarno Hatta International Airport sekitar pukul 13.35 WIB untuk transit.
Pukul 14.50 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dan tiba sekitar pukul 16.05 WIB. Kemudian dilanjutkan dari Semarang menuju Kudus melalui perjalanan darat dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
“Kami harapkan kepada semua atlet silat untuk menjaga stamina dan kesehatan.Harapan besar masyarakat Sumatera Utara ada dipundak mereka.Optimis bisa meraih medali sebanyaknya,” ucap Bambang.
Menurut Hj Dahliana, pihaknya membawa 10 atlet putra dan putri dengan memasang target tiga medali, yakni 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Untuk itu diharapkan kepada semua atlet nantinya dapat berlaga semaksimal mungkin demi meraih medali.
Mereka adalah Egi Pandira Sinaga (+50 kg), M Nuansyah Putra Ramadhan (+55 kg), Alfin Nasril Khairi (+60 kg), Raffi Jibrilian Bangun (+65 kg), M Sayyid Sabiq (+70 kg), Albert Sembiring (+75 kg), dan M Azi Aladila (seni tunggal putra).
Sementara itu, di sektor putri, Sumut menurunkan Nadia Utami Heryanti (+50 kg), Reyna Putri Sekar Lestari (+55 kg), dan Dwi Anggraini (60 kg).
Terget tersebut dinilai cukup realistis, mengingat persaingan yang sangat ketat,khususnya dari atlet tuan rumah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
“Semoga target bisa penuhi.PON Beladiri ini juga dijadikan ajang evaluasi dan pemanasan untuk menghadapi PON 2028 NTT-NTB,” pungkasnya. (id08)