Ketua DPD I Partai Golkar Aceh H Teuku Muhammad Nurlif SE didampingi H Jamaluddin ST, MM, dan Syahrial (kaos kuning), menyerahkan piala dan hadiah kepada jauara dua turnamen sepak bola PSMS Muda Sebaya FC III, Jumat (16/6) Waspada/Muhammad Riza
SIGLI (Waspada): Kabupaten Pidie bukan saja salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Aceh. Lebih dari itu, daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe, ini sejak dulu dikenal daerah gudangnya pemain sepak bola dan penggemar cabang olahraga paling diminati sejagat itu.
“ Semua orang tahu Pidie ini gudangnya pemain sepak bola, dan Pidie, ini daerah yang sangat banyak penggemar sepak bola. Ini terlihat bukan sekarang tetapi sejak dulu” demikian ketua DPD I Partai Golkar Aceh, H Teuku Muhammad Nurlif SE.
Peryataan itu disampaikan pria berkulit putih dan ramah, ini disela-sela menyaksikan pertandingan sepak bola antar kampung (Tarkam) antara Putra Barona FC VS Muda Sebaya FC di lapangan Gampong Rungkom, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Jumat (16/6) sore. Dalam pertandingan tersebut Putra Barona FC ungggul 2-0 atas Muda Sebaya FC.
H Teuku Muhammad Nurlif datang di Gampong Rungkom, didampingi Ketua DPD II Partai Golkar Teuku Saifullah TS, H Jamaluddin ST, MM, dan Syahrial Calon Anggota DPRK Pidie dari Partai Golkar.
Kata dia, sebagai Gudang pemain dan penggemar sepak bola, Kabupaten Pidie juga banyak melahirkan klub bola yang melahirkan nama-nama pemain sepak bola ternama. Semisal, Dahlan Jalil, Tarmizi Rasyid, Mustafa Jalil, dan masih banyak nama-nama pesepak bola ternama asal Kabupaten Pidie.
Tentunya banyak penggemar sepak bola dari Kabupaten Pidie yang biasanya menikmati suasana menonton pertandingan olahraga secara langsung di stadion atau melalui siaran Televisi di ratusan Warung Kopi (Warkop) yang ada disetiap kecamatan hingga pelosok yang ada di daerah itu. Parahnya lagi mereka rela menunggu untuk menyaksikan pertandingan hingga larut malam dan bahkan rela bergadang hingga jelangsholat subuh.
“ Ratusan Warkop di Pidie, ini kalau ada pertandingan sepak bola tidak pernah sepi, bahkan mereka rela menunggu sampai menjelang subuh. Ini membuktikan bahwa Pidie ini bukan saja gudang pemain bola tetapi gudangnya penggemar sepak bola” kata H Teuku Muhammad Nurlif, yang juga mantan pemain PSAP Sigli era tahun 1974-1975.
Dia menilai perlu didukung dan dibina cabang olahraga sepak bola di daerah itu, tentunya dengan menggelar berbagai turnamen sepak bola. Baik yang dilakukan atar klub maupun atar sekolah. Hal ini kata dia selain untuk menjaring bibit pemain muda berbakat yang dapat mengharumkan nama daerah dan negara dikancanh nasional maupun internasional.
Olahraga sepak bola juga dinilainya mampu mendukung perputaran roda perekonomian, apalagi ketika dikelola dengan baik prospek ekonomi juga mampu meningkatkan inflasi daerah.
Dia mencontohkan dengan adanya pertandingan tarkam seperti Turnamen PSMS Muda Sebaya FC III, ini banyak kaum ibu-ibu di gampong (desa) tersebut yang menggelar dagangan, mereka menjual berbagai jenis penganan sehingga mampu meraih keuntungan yang dapat menambah pundi-pundi uang bagi keluarganya. (b06)