Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Pora XIV Pidie Tetap Tahun Ini

Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pora XIV Pidie Tetap Tahun Ini

IKLAN

BANDA ACEH (Waspada): Untuk mengakhiri polemik Pekan Olahraga Aceh (Pora) XIV Pidie yang semakin liar, akhirnya Pemerintah Aceh menetapkan perhelatan ajang olahraga terbesar di Aceh tersebut tetap digelar tahun 2022.

Keputusan itu ditegaskan Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Bustami Hamzah saat memimpin rapat koordinasi di Ruang Rapat Sekda Aceh, Selasa (20/9).

“Hasil rapat tadi menetapkan Pora tetap dilaksanakan tahun ini mulai 10 Desember 2022,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh Dedy Yuswadi AP menyebutkan keputusan yang disampaikan Sekda usai mengikuti rapat tersebut.

Selain Sekda dan Kadispora, rapat koordinasi terkait pelaksanaan Pora XIV 2022 juga diikuti Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto beserta jajaran, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto.

Turut hadir pimpinan KONI Aceh yang terdiri atas Ketua Harian H Kamaruddin Abubakar atau Abu Razak, Sekretaris Umum M Nasir Syamaun MPA, Bendahara Umum Kennedi Husein dan jajaran pengurus lainnya serta Ketua KONI Pidie. 

Pada rapat tersebut, Sekda Aceh secara khusus menyampaikan kepada Pj Bupati Pidie untuk sesering mungkin turun langsung ke lapangan meninjau progres pembangunan venue dan persiapan lainnya agar pengerjaannya cepat rampung dan dapat difungsikan saat Pora.

“Untuk hal teknis, Sekda juga meminta Pj Bupati Pidie berkoordinasi dengan KONI Aceh dan difasilitasi Dispora Aceh,” kata Dedy membeberkan arahan tegas Sekda kepada Pemkab Pidie.

Disebutkan, keputusan pelaksanaan Pora XVI tetap tahun ini berdasarkan pertimbangan dari hasil komunikasi Sekda dengan bupati/wali kota peserta Pora.

Kata dia, salah satu pertimbangannya adalah terkait anggaran, di mana berdasarkan informasi yang diperoleh Sekda, hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh tidak lagi menganggarkan dana mengikuti Pora di tahun 2023, melainkan di tahun anggaran 2022.

“Apalagi rata-rata sistem penganggaran untuk tahun 2023 sudah selesai. Jadi banyak  bupati/wali kota berharap Pora tetap dilaksanakan tahun 2022,” kata Dedy menyampaikan pernyataan Sekda Aceh.

Jika Pora XVI diundur ke tahun 2023, dikhawatirkan nantinya tidak ada kabupaten/kota yang ikut berpartipasi karena ketiadaan anggaran. “Atas dasar itulah Pora XVI tetap dilaksanakan di Pidie pada 10 Desember 2022,” tambah Dedy.

Terkait teknis pelaksanaan, untuk beberapa cabor yang terkendala dilaksanakan di Pidie, seperti cabor renang dan menembak dialihkan ke Aceh Besar dan sepatu roda di Banda Aceh. Jika dalam perkembangan hingga waktu pelaksanaa nantinya ada beberapa venue tidak rampung pengerjaannya, juga akan dialihkan ke Banda Aceh atau Aceh Besar.

Dedy membeberkan, di akhir rapat Sekda menginstruksikan untuk dilakukan rapat lanjutan. “Dalam dua atau tiga hari ke depan kita akan duduk (rapat) lagi dan tempatnya wajib dilaksanakan di Pidie. Sekaligus kembali meninjau lokasi. Begitu arahan Sekda,” kata Dedy.

Abu Razak pada rapat tersebut juga menyampaikan selain dasar pertimbangan anggaran kabupaten/kota peserta Pora, pelaksanaan Pora XVI tetap di tahun 2022 juga untuk menjaga ritme persiapan atlet menuju PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.

“Dari hasil Pora Pidie tahun 2022, kita akan menjaring bibit-bibit atlet potensial untuk dibina menuju PON 2024. Jika Pora dilaksanakan di tahun 2023, kita sangat kekurangan waktu untuk menjaring dan mempersiapkan atlet untuk PON 2024,” tukas dia. (b04/I)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE