Olahraga

PSST Gagal Permalukan PSAP Sigli

PSST Gagal Permalukan PSAP Sigli
Kecil Besar
14px

Pemain PSAP Sigli berebut bola dengan pemain PSST dalam laga pembuka Grup C Liga 4 Aceh di Stadion Blang Paseh. Waspada.id/ Muhammad Riza

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

SIGLI (Waspada.id): Kemenangan 4–0 PSAP Sigli atas PSST Simpang Tiga pada laga pembuka Grup C Liga 4 Asprov PSSI Aceh di Stadion Blang Paseh, Selasa (18/11), bukan sekadar soal empat gol yang bersarang di gawang lawan.

Dari sudut pandang analisis pertandingan, hasil ini memperlihatkan dua hal yang berjalan berlawanan, efektivitas strategi tuan rumah serta kegagalan PSST Simpang Tiga menjaga struktur permainan dan mental bertanding.

Secara teknis, PSAP menunjukkan dominasi sejak menit awal. Tiga penyerangnya, Riza Umami, Harwalis Korea, dan Andi Kerol, menjalankan high press yang membuat PSST kesulitan membangun serangan.

Namun, menurut pengamat sepakbola Pidie, Teuku Alfian, keberhasilan PSST menahan PSAP 0–0 di babak pertama adalah refleksi dari soliditas garis bertahan serta ketenangan empat bek mereka.

“Lini belakang PSST bermain sangat kompak. Raja Nainggolan dan Mukhlisin memimpin blok pertahanan dengan baik. Di babak pertama, PSAP hanya unggul dominasi, belum dalam penyelesaian,” ujar Alfian.

Di bawah mistar, Ayi Ramos tampil meyakinkan. Beberapa kali ia membaca arah serangan dengan tepat, membuat PSAP Sigli kerap harus memulai kembali serangan dari lini kedua.

Namun, titik balik terjadi hanya dua menit setelah babak kedua dimulai. Gol Andi Kerol pada menit ke-47 bukan hanya merusak konsentrasi PSST, tetapi juga memicu efek domino terhadap struktur permainan mereka. Alfian menilai, pergantian penjaga gawang PSST menjadi Radit Maulidin tidak sepenuhnya memberi kesiapan mental bagi lini belakang.

“Gol cepat di babak kedua adalah faktor psikologis yang sangat menentukan. PSST kehilangan kontrol ritme, dan PSAP membaca itu,” kata Alfian.

Dua menit berselang, PSST kembali kebobolan lewat Ikhlasul Amal. Dalam analisis taktikal, gol kedua ini memperlihatkan lemahnya transisi negatif PSST. Mereka gagal melakukan reorganisasi bertahan, sehingga memberi ruang bagi PSAP Sigli untuk memperbanyak eksploitasi area half-space.

PSST Kehilangan Identitas

Pasca tertinggal 0–2, PSST tampak kehilangan identitas permainan. Lini tengah yang diisi Efendi dan Misbahuddin tidak lagi mampu mengalirkan bola secara progresif. PSAP, sebaliknya, mengubah pendekatan mereka dari high press menjadi penguasaan terkontrol, memaksa PSST berlari mengejar bola.

Ini menunjukkan bahwa PSST menghadapi tekanan mental lebih berat dibandingkan tekanan teknis. Beberapa pemain PSST, kata Alfian terlihat panik dalam mengambil keputusan. Mereka melakukan long ball tanpa arah yang mempercepat hilangnya penguasaan bola, jelas Alfian

Puncak Keruntuhan Mental

Gol Muhammad Aji Gumelar pada menit ke-85 mencerminkan penurunan fokus total di kubu PSST. Sementara gol kedua Andi Kerol pada menit ke-92 menunjukkan dominasi penuh PSAP hingga menit akhir.

PSST sebenarnya memiliki peluang emas melalui penalti menit ke-88. Namun, eksekusi Misbahuddin yang melambung di atas mistar memperkuat gambaran runtuhnya kepercayaan diri tim. Bagi pengamat, penalti yang gagal itu menjadi simbol pertandingan PSST Simpang Tiga tidak siap secara mental.

PSAP: Taktik Matang

Dari perspektif teknis, kemenangan PSAP didasari pada tiga pilar: pertama koordinasi pressing yang konsisten. Kedua, pemanfaatan momentum dengan agresivitas terukur, dan ketiga perubahan tempo setelah memimpin dua gol

Al-Furqan Nasution di bawah mistar PSAP Sigli juga memberi stabilitas emosional bagi tim, terutama saat PSST mencoba membangun serangan sporadis.

Kemenangan PSAP, Pesan Kompetitif

Menurut Alfian, kemenangan ini menunjukkan bahwa PSAP tidak hanya unggul secara kualitas pemain, tetapi juga kematangan taktikal dan ketenangan menghadapi tekanan pertandingan pembuka.

Skor 4–0 bukan kebetulan. Ini adalah hasil dari sistem yang lebih siap. PSST harus belajar bagaimana mengelola tekanan, karena kompetisi tidak menunggu, tegasnya.

PSAP kini menjadi tim yang diwaspadai di Grup C, sementara PSST Simpang Tiga harus kembali merapikan struktur permainan jika ingin bersaing pada laga berikutnya. (id69)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Olahraga

Presiden Klub PSST Simpang Tiga, Muzakir, memberikan sambutan pada acara peluncuran tim menuju Liga 4 Aceh, didampingi unsur muspika dan jajaran pengurus klub.Jumat (14/11). Waspada. Id/ Muhammad Riza Scroll Untuk…

Olahraga

Pengurus PSBL saat melakukan audiensi dengan Walikota Langsa Jeffry Sentana S Putra SE beberapa waktu lalu. Waspada.id/Ist Scroll Untuk Lanjut Membaca IKLAN LANGSA (Waspada.id): Ketua Umum PSBL, H. Hasan Basri,…