MEDAN (Waspada): Dalam rangka mewujudkan profesionalisme dan anti doping, dibutuhkan pelatih bersertifikasi nasional. Itu juga dibutuhkan dalam pertandingan Binaraga, Man Fitnes, Man Phyisik serta olahraga naungan Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI).
Demikian disampaikan Ketua Umum Drs Herry Zulkanain SH MSi pada acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I PBFI Sumut di Universitas Mahkota Tricom Unggul, Medan, Sabtu lalu.
“Untuk itu dihimbau kepada seluruh pengurus PBFI yang ada di 20 Kabupaten/Kota yang sudah terbentuk agar melatih para atlet secara profesional dan antidoping,” kata Herri, didampingi Sekretaris PBFI Sumut Tommy Chung .
“Jangan karena sesuatu dan lain hal, tidak memperhatikan atlet yang ada di daerahnya sendiri dan malah mengambil atlet lain dari luar daerah. Kita harus mengutamakan atlit kita sendiri dari daerah kita sendiri,” harapnya.
Ditambahkan , Pengelola Millinium Plaza saat ini juga membutuhkan para juri profesional dan anti suap. “Jangan membuat para atlet yang sudah susah payah berlatih keras dan memiliki bodi bagus serta layak juara, justru dikalahkan,” papar Herri.
“Tentunya itu akan membuat kesal para atlet serta menumbukan perasaan apatis mengikuti berbagai iven olahraga di bawah naungan BPFI,” tambah mantan Ketua Partai Demokrat Sumut tersebut.
Herri mengaku sudah melihat berbagai permasalahan pada pertandingan Cabor Binaraga yang berakhir ricuh dan ribut sampai akhirnya mau adu jotos. Seperti saat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua dan Mr. Indonesia 2022.
“Itu jadi pembelajaran sangat berarti bagi kita. Mari kita mengikuti juga pelatihan Juri Profesional dengan tujuan agar kita memahami kelayakan atlet kita dalam pertandingan dan tidak melihat kasaf mata,” jelasnya.
Irwan Alwi, Ketua Umum Pengurus Pusat PBFI, merasa bangga dengan kinerja PBFI Sumut kKarena sudah membentuk 20 Pengurus Cabang (Pencab) dalam jangka belum sampai dua tahun. Juga telah beberapa kali menurunkan atlet dalam berbagai iven.
Hal senada juga dikatakan H Sakiruddin, Wakil Ketua Umum II KONI Sumut yang sekaligus membuka Rakerda PBFI Sumut.
“PBFI Sumut merupakan Cabang Olahraga baru dan sudah memiliki data yang bagus. Kiranya pendataan ini lebih ditingkatkan lagi agar dapat menginventarisir pengurus, pelatih dan para atletnya,” tutur Sakiruddin. (m08)