Scroll Untuk Membaca

Olahraga

Regenerasi Tunggal Putri Tak Berjalan

Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Regenerasi Tunggal Putri Tak Berjalan

IKLAN

JAKARTA (Waspada): Legenda bulutangkis nasional, Susy Susanti, menyoroti masalah regenerasi atlet tunggal putri Indonesia yang dinilai masih belum berjalan dengan baik.

Hal itu membuat wakil Merah Putih selalu kalah bersaing dalam multievent olahraga internasional, termasuk SEA Games dan Asian Games.

Indonesia terakhir kali membawa pulang medali emas tunggal putri pada SEA Games 2013 melalui Bellaetrix Manuputty yang mengalahkan wakil Thailand Busanan Ongbamrungphan pada babak final.

Sedangkan pada Asian Games, bulutangkis Indonesia cuma mampu mempersembahkan satu medali emas dari sektor tunggal putri sepanjang keikutsertaan Merah Putih dalam multievent empat tahunan itu.

Medali emas tersebut dipersembahkan oleh Minarni yang ke luar sebagai juara setelah melalui pertandingan All-Indonesian Final melawan Corry Kawilarang.

Susy mengatakan bahwa banyak faktor yang membuat tunggal putri kesulitan untuk naik kelas, salah satunya masalah regenarasi.

“Kami tidak punya banyak talenta (putri) yang muncul seperti sektor putra. Kondisi ini terjadi karena masalah regenerasi yang tak berjalan, berbeda dengan tunggal dan ganda putra. Oleh karena itu di sektor putri, kami belum bisa mencapai prestasi yang kami harapkan,” kata Susy, Minggu (24/4).

Namun peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu yakin federasi bulutangkis Indonesia PBSI telah menyiapkan program pembinaan untuk memunculkan atlet-atlet berbakat masa depan.

“Saya yakin PBSI sudah menyiapkan program pembinaan di semua sektor, tidak hanya putri. Kita harus bekerja keras untuk menelurkan atlet generasi mendatang dan mencatatkan prestasi,” kata peraih delapan medali SEA Games itu.

Ia menyebut ada dua pemain tunggal putri yang menurutnya punya potensi yang harus terus diasah, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.

“Gregoria Mariska masih menjadi andalan di tunggal putri. Tapi kita juga punya Putri KW. Dia mulai memperlihatkan potensinya,” pungkas Susy.

Putri Kusuma Wardani sendiri bertekad meraih medali emas SEA Games dalam debutnya pada ajang olahraga Asia Tenggara yang akan berlangsung 12-23 Mei di Hanoi, Vietnam, itu.

“Ya pengennya emas, cuma kan lihat lawannya juga bagus-bagus, step by step saja, semoga dapat medali di SEA Games,” kata Putri.

Putri merasa tegang menjelang debutnya itu, namun dia telah mempersiapkan diri dengan melakukan berbagai latihan, mulai dari latihan fisik hingga latihan teknik. “Dari beberapa minggu ke depan sekarang latihannya masih agak berat dari naikin fisik dan kekuatan lainnya,” ujar Putri.

Putri menyebut Malaysia salah satu negara yang diwaspadai. Meski begitu, pebulutangkis yang awal bulan ini menjuarai turnamen BWF Super 100 Orleans Masters di Prancis itu mengaku bertambah percaya diri setelah meraih gelar tersebut.

“Di Orleans kan musuhnya ada yang di atas aku, mungkin di SEA Games enggak lebih jauh, jadi ya menambah kepercayaan diri aku,” ucap Putri.

Pelatih sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Frederik Lambertus Mainaky optimistis Putri KW menyumbang medali, terlebih tim nasional bulutangkis Indonesia diperkuat sejumlah pemain berpengalaman seperti Apriyani Rahayu.

“Kalau lihat dari terakhir, seperti Putri KW, di sana kan ada Apri ya, bisa memotivasi, dan sebagai Kabid Binpres saya melihat latihan mereka, saya rasa mereka bisa tampil membanggakan, bukan cuma menang tapi mainnya jelek, mereka berkualitas memang yang terbaik levelnya sudah dunia,” terang Rionny. (m18/ant)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE