KADIS Kesehatan dr Dwi Wijaya bersama para pegawai Dinas Kesehatan Pidie tampak serius menatap papan catur saat mengikuti lomba catur dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Aula Dinkes Pidie, Sigli. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi antar pegawai sekaligus menumbuhkan semangat sehat dan sportif. Sabtu (1/11). Waspada.id/ Muhammad Riza
SIGLI (Waspada.id): Mentari pagi menembus celah dedaunan di halaman Kantor Dinas Kesehatan Pidie. Udara lembap belum sepenuhnya sirna, namun semangat para pegawai telah lebih dulu menghangatkan suasana.
Di bawah langit biru pucat, tali tambang terbentang, papan catur tersusun rapi, dan tawa riuh mulai memecah kesunyian Sabtu itu.
Ketua Panitia Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, Ishak, tersenyum lebar menyaksikan antusiasme rekan-rekannya. “Hari ini sedang berlangsung lomba catur. Besok kita lanjutkan dengan berbagai kegiatan lain. Semua untuk memeriahkan HKN dan mempererat silaturahmi,” ujarnya penuh semangat.
Di bawah komando Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr. Dwi Wijaya, peringatan HKN tahun ini tidak sekadar seremoni tahunan. Ia menjelma ruang kebersamaan, tempat setiap pegawai merayakan makna sehat dalam wujud tawa, peluh, dan persaudaraan.
Puluhan pegawai tampak sibuk menyiapkan arena tarik tambang di halaman dinas. Di sudut lain, denting bidak catur berpindah langkah, seolah menandai ritme strategi dan pikiran yang beradu. Tidak jauh dari sana, beberapa pegawai mencoba ayunan raket badminton, sementara panitia lain menata lapangan mini soccer.
Serangkaian kegiatan digelar menyambut puncak peringatan HKN ke-61 yang akan berlangsung pada 12 November 2025 mendatang. Selain catur dan badminton, panitia juga menyiapkan jalan sehat, sepeda santai, cerdas cermat antar-puskesmas, serta senam kreasi yang akan memeriahkan pagi puncak acara.
“Gotong royong ini bukan hanya soal perlombaan, tapi tentang bagaimana kita menjaga semangat sehat bersama,” tutur Ishak, memandang halaman dinas yang kini menjelma arena penuh warna.
Dari Pidie, gema HKN ke-61 bukan sekadar slogan. Ia menjelma denyut kehidupan sederhana, hangat, dan penuh makna. *Muhammad Riza













