WAKIL Ketua Umum I KONI Sumut Bambang Kencono Wahono (tengah depan) pose bersama peserta Workshop Jurnalistik 2025 di Hotel Travelbiz Medan, Kamis (18/12). Waspada.id/Ist
MEDAN (Waspada.id): Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara menggelar Workshop Jurnalistik 2025 di Hotel Travelbiz Medan, Kamis (18/12). Kegiatan ini diikuti 50 wartawan olahraga dari berbagai media massa cetak dan online.
Kegiatan bertema “Meningkatkan Prestasi dan Publikasi Olahraga Sumut” itu dibuka Wakil Ketua Umum I KONI Sumut Bambang Kencono Wahono mewakili Ketua Umum KONI Sumut Kol (Pur) Hatunggal Siregar. Hadir Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Sumut Hendry Palti Tampubolon dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran Ahmad Zulyaden.
Bambang dalam kesempatan itu mengaku bangga acara tersebut bisa terselenggara dengan harapan semakin meningkatkan kompetensi wartawan yang sehari hari meliput olahraga.
“Saya mewakili Ketua Umum KONI Sumut Bapak Hatunggal Siregar yang sedang mendukung atlet kita di SEA Games Thailand merasa bangga melihat kegiatan ini. Sesuai temanya, kita harapkan kegiatan ini dapat meningkatkan prestasi dan publikasi olahraga di Sumut,” ujar Bambang.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi nyata antara Siwo PWI Sumut dan KONI Sumut yang diharapkan dapat terus berkesinambungan. “KONI Sumut Alhamdulillah walau anggarannya tidak sebanyak pengurus sebelumnya, tapi acara-acara seperti ini bisa tetap kita support dan berlangsung,” ujarnya.
Ketua Siwo PWI Sumut Johny Ramadhan Silalahi mengatakan workshop jurnalistik ini diikuti 50 wartawan olahraga. “Kegiatan ini bentuk kolaborasi antara KONI Sumut dan Siwo,” tuturnya.
Johny pun berharap dengan adanya workshop jurnalistik ini, para wartawan dapat meningkatkan kemampuannya dalam meliput kegiatan olahraga. “Kita ingin dengan adanya kegiatan ini wartawan-wartawan kita semua bisa menjadi mitra publikasi dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga di Sumut,” katanya.
Workshop Jurnalistik diisi sejumlah narasumber yakni Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Sumut Ahmad Zulyaden, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut M Mahfullah Pratama Daulay, mewakili Dekan FIK Unimed Prof Dr Ardi Nusri MKes dan Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat M Syahrir MIkom.
Ahmad Zulyaden SPd Kor MOr MM dalam pemaparannya menyampaikan materi terkait program kerja KONI Sumut, khususnya Program Pembinaan Intensif (PPI) dan persiapan pelaksanaan Porprovsu yang akan digelar tahun 2026.
Terkait PPI ia menyampaikan program tersebut telah dilaunching pada Agustus 2025 yang untuk tahap awal diikuti atlet peraih medali emas, perak dan perunggu PON 2024 Sumut-Aceh lalu dari 16 cabang olahraga.
Ke-16 cabor dimaksud adalah atletik, boling, golf, gulat, judo, karate, kickboxing, menembak, panahan, panjat tebing, silat, ski air, taekwondo, tenis meja, wushu dan tinju.
“Untuk tahap awal ada 108 atlet dan 33 pelatih yang masuk PPI. Program PPI intinya adalah program pembinaan jangka panjang bagi atlet yang masih memenuhi syarat usia untuk PON 2028 di NTT-NTB,” katanya.
Etika Peliputan Olahraga
Sementara itu, Drs Muhammad Syahrir MIKom dalam materinya menyampaikan perkembangan teknologi digital menjadi tantangan serius bagi wartawan saat ini. Adaptasi jadi salah satu kunci utama demi mendukung karya jurnalistik yang tetap mengedepankan etika peliputan dengan menjaga profesionalismenya.
“Pada era saya, wartawan masih menggunakan mesin tik, mengetik dengan jari telunjuk. Tidak ada copy-paste. Modalnya mata, telinga dan kepekaan. Bisa dipastikan semua wartawan bisa menulis berita,” ujar Syahrir yang juga mantan Ketua PWI Sumut periode 2011–2016 yang saat ini menjadi Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat 2025–2030.
Menurut Syahrir, saat ini jurnalistik telah masuk ke era digitalisasi, di mana wartawan berhadapan langsung dengan kekuatan media sosial dan teknologi AI. Generasi Z, kata dia, bahkan hanya menggunakan jempol untuk memproduksi konten.
“Kita sekarang berhadapan dengan robot, dengan narasi buatan AI yang secara teknis sudah memenuhi standar 5W+1H. Itu tidak salah,” ujar dia.
Namun demikian, Syahrir yang juga Wakil Ketua Umum IV KONI Sumut Bidang Sarana dan Prasarana ini menekankan bahwa keunggulan wartawan olahraga terletak pada analisis dan kedalaman tulisan, bukan sekadar memberitakan kalah atau menang.
“Keunggulan kita terletak pada analisis, prediksi, bahkan identifikasi. Kalau untuk soliditas dan solidaritas itu cukup tinggi di wartawan olahraga. Itu keunggulan kita juga,” ucapnya. (id08)

















