MEDAN (Waspada): Acara launching alias peluncuran logo, maskot dan tagline PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI Aceh-Sumut 2024, berlangsung sukses dan meriah di Lapangan Astaka, Jln Willem Iskandar Medan, Minggu (29/10).
Acara yang digawei Panitia Besar (PB) PON XXI Wilayah Sumatera Utara itu berhasil menyedot antusiasme belasan ribu anggota masyakarat, umumnya dari kalangan pelajar, remaja serta atlet dan pegiat olahraga.
Launching dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Prof Dr Zainudin Amali, didampingi Ketua Umum KONI Pusat Letjend TNI (Purn) Marciano Norman dan Gubernur Sumut Letjend TNI (Purn) Edy Rahmayadi.
Juga Kadispora Sumut Baharuddin Siagian, Plh Ketua KONI Sumut Yanto Pasaribu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Anggota DPR-RI Prof Dzohar Arifin dan Sofyan Tam.
Turut hadir di antaranya Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjend TNI (Purn) Soewarno, Sekum T Ade Lukman, Ketua KONI Aceh, Ketua KONI Jawa Timur, Ketua KONI Nusa Tenggara Barat, Ketua KONI Nusa Tenggara Timur, serta beberapa Ketua KONI Kabupaten/Kota se Sumatera Utara.
“Kemarin kita melaunching di Aceh dan hari ini di Sumut. PON nanti rencananya dibuka langsung oleh Presiden RI. Pembukaan di Aceh 8 September 2024 dan penutupan di Sumatera Utara 20 September 2024,” kata Menpora Zainudin Amali.
Menurutnya, pagelaran PON di dua provinsi Aceh dan Sumut merupakan yang pertama kali terjadi sepanjang sejarah Indonesia. Maka selanjutnya pada PON mendatang akan diberikan kesempatan kepada dua provinsi untuk menggelarnya, yakni NTB dan NTT.
“Hal itu agar memberi kesempatan kepada para privinsi lainnya untuk mendapatkan giliran sebagai tuan rumah PON. Apalagi sekarang provinsi di Indonesia sudah bertambah empat, sehingga menjadi 38,” beber Dr Zainudin Amali.
“Bisa dibayangkan kalau bergilir empat tahun sekali. Kalau tidak sekarang, mungkin 100 tahun lebih lagi baru Sumut mendapat kesempatan kembali menjadi tuan rumah PON,” tambahnya.
Untuk itu dia berharap Sumatera Utara harus menyambut kepercayaan sebagai tuan rumah PON kali ini bersama Aceh dengan kerja keras, agar perhelatan olahraga terakbar di tanah air itu berjalan maksimal dan sukses.
“Ini adalah pengalaman pertama kita menggelar PON di dua daerah. Ini tidak mudah, maka koordinasi antara Sumut dan Aceh harus lebih intensif lagi,” harapnya.
“Demikian juga koordinasi dengan KONI Pusat. Pemerintah posisinya memfasilitasi sesuai dengan aturan yang ada,” tambah Menpora.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu juga menyampikan, semua pihak harus bekeja keras agar PON mendatang dapat berjalan sebaik mungkin.
“Selain sukses tuan rumah, juga sukses prestasi. Kita harus bisa menjadi contoh tuan rumah terbaik sebagaimana yang sudah saya laporkan kepada Menpora sebelumnya,” pinta mantan Pangkostrad dan Pangdam I Bukit Barisan tersebut.
“Namun demikian kami tetap mengharapkan arahan dan masukan dari semua pihak, baik kepada KONI Pusat maupun yang lainnya agar nantinya PON ini menjadi PON terbaik. Ayo kita semua bergerak,” tegas Edy. (m08)