BERLIN (Waspada): Entrenador Luis de la Fuente mengklaim penampilan Spanyol lebih lengkap ketika menaklukkan Italia dengan skor tipis 1-0 pada matchday 2 Grup B Euro 2024.
Dalam duel di Veltins-Arena, Gelsenkirchen, Jerman, Kamis (Jumat WIB) tersebut, satu-satunya gol kemenangan El Matador tercipta melalui aksi bunuh diri Riccardo Calafiori. Bek Bologna itu gagal mengantisipasi crossing Nico Williams menit 55.
“Ini penampilan terbaik kami sejak saya menjadi pelatih. Kami bermain bagus melawan Italia di Nations League 2023, tapi menurut saya ini penampilan yang lebih lengkap,” klaim La Fuente di laman resmi UEFA, Jumat (21/6).
Laga di Piala Eropa tahun ini merupakan pertemuan Spanyol dan Italia yang keempat pada ajang besar dalam empat tahun terakhir. Pada semifinal Euro 2020, Spanyol menang 4-2 dalam drama adu penalti setelah bermain 1-1 selama 120 menit.
Dua pertemuan berikutnya tersaji pada semifinal UEFA Nations League 2021 dan 2023. La Furia Roja juga keluar sebagai pemenang dengan skor yang sama 2-1.
Namun kemenangan di Gelsenkirchen, menurut La Fuente, lebih lengkap karena tim asuhannya bisa melepaskan 20 tembakan, sembilan di antaranya tepat sasaran dan dua membentur mistar.
“Saya sangat bangga dengan hasil dan cara kami memenangkan pertandingan ini. Tapi ini memang turnamen yang sangat menantang,” papar pelatih berumur 63 tahun tersebut.
“Kami unggul secara keseluruhan, saya sangat menghormati Italia. Mereka mengalami beberapa kesulitan malam ini, tetapi sebagian dari itu karena kami bermain sangat baik,” tegas La Fuente.
Nico Williams yang menjadi pemain terbaik pada laga itu mengatakan, La Roja pantas menang sekaligus mempertajam dominasinya terhadap Gli Azzurri.
“Saya pikir ini penampilan saya yang paling lengkap bersama Spanyol. Saya berharap untuk terus maju dan mampu membantu tim semaksimal mungkin,” tutur winger Athletic Bilbao berumur 21 tahun itu.
“Saya selalu bermimpi untuk terlibat di level seperti ini, bermain di Kejuaraan Eropa dan memenangkan Pemain Terbaik Pertandingan. Saya senang sekali,” tambah Williams.
Menurut Luciano Spalletti yang mengarsiteki Azzurri, timnya begitu lamban mendistribusikan bola hingga mudah didikte Matador.
“Kami lamban malam ini, itulah alasan utama kekalahan ini. Kami perlu menyelesaikan masalah dan kembali berjuang,” harap mantan pelatih Napoli, AS Roma dan Inter Milan itu.
“Spanyol dominan malam ini dan kami tidak bisa menjadi tim. Mereka pantas memenangkan pertandingan, karena kami tidak pernah berada dalam pertandingan selain 20 menit terakhir,” sesal Spalletti.
Gol bunuh diri dari Calafiori gagal disamakan Jorginho dan kawan-kawan yang pada penampilan perdananya mampu bangkit memukul balik Albania 2-1. La Roja mengamankan tiga poin penuh sekaligus memastikan lolos babak 16 besar, menyusuli jejak tuan rumah Jerman di Grup A.
“Kami harus menjaga penguasaan bola seperti yang telah kami lakukan di laga sebelumnya. Semua orang akan senang meniru permainan Spanyol. Mereka telah memainkan sepakbola terbaik untuk waktu yang lama,” sanjung Spalletti.
“Saya perlu berusaha membuat pemain saya sadar betapa pentingnya pertandingan semacam ini. Sebab jika kami bertahan sangat dalam melawan tim seperti itu, tentu saja itu menjadi sangat sulit,” pungkasnya. (m08/uefa/fi)
