BANDA ACEH (Waspada): Janji bonus Rp300 juta bagi atlet peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 belum terealisasi. Yulianto, 30, atlet hapkido peraih medali emas, mengaku terlilit utang akibat ketidakpastian pencairan bonus tersebut.
“Bonus dijanjikan Rp300 juta. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Katanya masuk APBA Perubahan, tapi kami enggak tahu kapan dan tanggal berapa cairnya,” keluh Yulianto kepada Waspadaaceh.com, Rabu (2/7).
Yulianto mengungkapkan kekecewaan atas lambannya pencairan bonus yang dijanjikan sebelum PON berlangsung, termasuk pengangkatan sebagai ASN dan beasiswa kuliah gratis. Ia menambahkan, komunikasi dengan pemerintah dan KONI Aceh hanya dilakukan secara pribadi dan informasi yang diterima kerap berubah-ubah. “Ada yang bilang akhir Juni cair, ada juga yang bilang masih nunggu. Tapi sekarang sudah Juli, belum ada kepastian,” ujarnya.
Kondisi ekonomi yang sulit memaksa Yulianto mencari pekerjaan, namun ia kesulitan karena fokusnya selama ini tertuju pada persiapan PON. “Saya sudah 30 tahun, tapi susah cari kerja. Ditanya pengalaman, saya enggak punya karena fokus ke PON. Sekarang saya hidup dari utang,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah segera menepati janji. “Ini bukan cuma soal uang, tapi soal harga diri dan janji yang harus ditepati. Banyak atlet yang butuh uang itu untuk berobat, untuk keluarga, untuk melanjutkan hidup,” tegasnya. Sejumlah atlet lainnya juga menyuarakan kekecewaan melalui media sosial.
Pemprov Aceh: Tunggu Pengesahan APBA-P
Pemerintah Aceh mengakui keterlambatan pencairan bonus atlet PON XXI karena terganjal belum disahkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Perubahan (APBA-P) 2025. Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, T. Banta Nuzullah, menyatakan bonus telah diusulkan dalam rancangan perubahan anggaran, namun proses administrasi terhambat hingga APBA-P disahkan oleh legislatif.
“Bonus yang sudah kita usulkan itu ada di dalam rancangan perubahan APBA. Tapi prosesnya belum bisa jalan karena belum disahkan. Jadi kita berdoa saja, perubahan APBA ini cepat ketok palu dulu,” ujar Banta, Rabu (2/7).
Banta menjelaskan, pengesahan APBA-P yang awalnya ditargetkan April, kini diperkirakan baru rampung Agustus. Ia membantah isu pengangkatan atlet sebagai ASN, namun menegaskan atlet akan diprioritaskan jika mendaftar sebagai tenaga kontrak di lingkungan Pemprov Aceh.
Dispora Aceh telah berkoordinasi dengan KONI Aceh untuk menyampaikan informasi ini kepada para atlet. “Kami sudah usulkan dan penetapan anggarannya sudah diteken. Itu bukti komitmen kita. Sekarang tinggal menunggu pengesahan APBA-P,” ucapnya. Total anggaran yang disiapkan untuk bonus atlet PON dan Peparnas mencapai Rp72,9 miliar.(waspadaaceh.com)