Tuan Rumah Pora, Pidie Beri Pelayanan Terbaik Dan Tingkatkan Prestasi Atlet

  • Bagikan
Tuan Rumah Pora, Pidie Beri Pelayanan Terbaik Dan Tingkatkan Prestasi Atlet

Taekwondoin putri Pidie saat bertanding lawan atet Aceh Besar, beberapa waktu lalu. Waspada/Ist


PERHELATAN Pekan Olahraga Aceh (Pora) XIV/2022 di Sigli, Kabupaten Pidie, selain menimbulkan kontroversi, juga memunculkan kejutan. Nah, kali ini kejutan itu datang dari kontingen tuan rumah Pidie.

Kabupaten Pidie meski menjadi sorotan karena banyak venue cabang olahraga belum siap, akan tetapi menjadi tuan rumah penyelenggara event empat tahunan yang baik. Diam-diam kontingen berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe, ini terus berusaha mencetak sukses prestasi atletnya.

Bukan saja sebagai tuan rumah yang atletnya lolos tanpa mengikuti Prakualifikasi Pora alias masuk ke event ini dengan wild card, namun Pidie juga mampu menggenjot prestasi dari beberapa cabor berngensi di antaranya taekwondo dan tarung derajat.

Di cabor taekwondo yang sudah selesai dipertandingkan, Kabupaten Pidie mampu meperpanjang tradisi juara umum cabor yang mengadalkan tendangan kaki dengan torehan 7 medali emas.

Hal serupa juga dibuktikan di cabor darung derajat dengan mempersembahkan 10 medali, lima medali emas, 2 perak dan 3 perunggu pada Pora XIV 2022. Dari dua cabor bela diri ini, membuktikan bahwa tuan rumah Kabupaten Pidie serius menggarap prestasi atletnya.

Fasilitas Olahraga

Kendati banyak venue yang belum tuntas dikerjakan oleh rekanan, tuan rumah memiliki fasilitas gedung yang sudah ada. Di antara Gor Alun-alun, Gor Baro Raya, Gedung Pidie Convention Center (PCC), lapangan n
vol ipasir/voli ball, lapangan panahan dan banyak lagi.

Hebatnya lagi, jarak tempuh dari satu lokasi venue ke venue lain atau ke fasilitas kesehatan dan KONI Pidie berdekatan bisa ditempuh dalam waktu 5 hingga 10 menit saja, dan ini tidak ada di daerah lain.

Jalimin, salah satu panitia cabor futsal asal Takengon, Aceh Tengah menuturkan pelayanan yang diberikan tuan rumah sangat memuaskan. Ia memberi contoh, saat salah satu panitia mendapat perawatan di RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli.

Petugas kesehatan sudah menunggu di depan IGD, tanpa proses berbelit-belit pasien itu langsung ditangani di ruang khusus kontingen Pora. Berdasarkan pengalaman Jalimin,  dari beberapa Pora sebelumnya yang digelar di luar Kabupaten Pidie perlakuaanya sangat berbeda.

“Waktu Pora dulu informasi tentang pelayanan rumah sakit saja kami tidak tahu. Di Pidie pelayananya sangat baik, ramah dan cepat dengan ditangani langsung oleh tenaga dokter spesialis, serta rutin dipantau oleh dokter umum,” katanya.

Begitupun dengan konsumsi yang sebelumnya sempat menui kontroversi. Namun kabar itu terbantahkan. Apalagi mulai dari distribusi sampai di tempat pemondokan, makanan masih hangat dan diterima atlet tepat waktu.

Dari beberapa kontroversi yang sempat merebak sebelumnya, ternyata, kata Jalimin,  berbeda dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Menurutnya, Pidie selaku tuan rumah Pora XIV 2022 tidak mau terdapat kekurangan walau secuil dalam melayani tamu-tamunya.

Mereka ingin jargon Pidie Peumulia Jamee itu benar-benar dirasakan oleh seluruh kontingen tim yang datang dari berbagai daerah. Semoga pelayanan terbaik tuan rumah ini menjadi kenangan yang tidak bisa dilupakan. *Muhammad Riza

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *