Scroll Untuk Membaca

Citizen JournalismOpini

BMKG Kenalkan “Tepuk Gempa” Sebagai Edukasi Mitigasi Bencana

BMKG Kenalkan “Tepuk Gempa” Sebagai Edukasi Mitigasi Bencana
Kecil Besar
14px

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menghadirkan inovasi edukatif dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempa bumi.

Melalui kampanye bertajuk “Tepuk Gempa”, BMKG mengajak masyarakat untuk belajar langkah-langkah perlindungan diri dengan cara yang seru dan mudah diingat. Dalam unggahan resmi di media sosial BMKG, dijelaskan bahwa gerakan ini terinspirasi dari “Tepuk Sakinah” yang sebelumnya diperkenalkan oleh KUA. Bedanya, Tepuk Gempa berfokus pada edukasi keselamatan diri ketika terjadi gempa bumi.

BMKG mengajak masyarakat dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa untuk ikut mengenal dan mempraktikkan Tepuk Gempa. Menurut BMKG, kegiatan ini bukan hanya seru, tetapi juga menambah pengetahuan agar masyarakat tidak panik saat gempa bumi terjadi.

Selain menyampaikan pesan kesiapsiagaan dengan bahasa ringan dan jenaka, BMKG juga menyelipkan ajakan yang unik dalam unggahan tersebut. “Yuk Sobat BMKG, ajak adik, teman, saudara, pacar, mantan, bahkan pacarnya mantan buat ikut juga!” tulis BMKG dalam unggahan yang kini ramai dibagikan pengguna media sosial.

Kampanye Tepuk Gempa ini menjadi salah satu bentuk sosialisasi mitigasi bencana yang dikemas secara kreatif dan mudah diterima masyarakat. Melalui gerakan dan lirik sederhana, masyarakat diajak memahami cara melindungi diri saat gempa, terutama di daerah-daerah rawan gempa seperti Aceh.

Lirik “Tepuk Gempa” BMKG

Kalau gempa

Jangan panik jangan lari

Karena ada

Cara aman dari kami

Merunduk jaga kepala

Berlindung di bawah meja

Usai gempa lalu keluar

Kalau gempa

Jangan panik jangan lari

Jauhi kaca dan barang mudah roboh

Merunduk jaga kepala

Berlindung di bawah meja

Usai gempa ke titik kumpul

Dengan pendekatan edukatif seperti ini, BMKG berharap masyarakat tidak hanya mengetahui bahaya gempa bumi, tetapi juga siap bertindak dengan benar ketika bencana terjadi. Edukasi sederhana semacam ini dinilai penting untuk diterapkan, terutama di lingkungan sekolah dan komunitas masyarakat.

Penulis: Ihda Maulidawanti (Univ : IAIN Langsa)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Aceh

LANGSA (Waspada): Sebanyak 427 lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa dilantik pada wisuda Tahap I sarjana Strata I dan magister Strata II tahun 2025, di Aula Laboratorium Terpadu kampus…

Aceh

LANGSA (Waspada): Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA kukuhkan 80 guru profesional Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch…

Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, Sabtu (17/2). Waspada/dede
Aceh

LANGSA (Waspada): Tahun 2024 ini, IAIN Langsa kembali membuka prodi baru, Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prodi ini lahir sebagai harapan masyarakat Kota Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Timur untuk mempersiapkan…

Aceh

LANGSA (Waspada): Sebanyak 27 mahasiswa program studi Hukum Pidana Islam dan Komunitas Peradilan Semu Fakultas Syariah IAIN Langsa melaksanakan observasi dan kunjungan belajar ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Langsa,…