Oleh Dr. Tgk. Bukhari, M.H., CM
Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti dunia pers Sumatera Utara dan Tanah Air. Haji Teruna Jasa Said bin Haji Mohammad Said, Komisaris Harian Waspada, Pemimpin Umum waspada.id, Harian Berita Sore, dan beritasore.co.id, berpulang ke rahmatullah pada Minggu (9/11/2025) pukul 07.10 WIB di usia 77 tahun. Kabar kepergian tokoh pers ini menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga besar Harian Waspada, tetapi juga bagi insan media dan masyarakat yang selama ini mengenalnya sebagai sosok tegas, santun, dan berintegritas dalam menjaga marwah jurnalisme Islami.
Scroll Untuk Lanjut MembacaIKLAN
Almarhum Haji Teruna Jasa Said dikenal sebagai figur yang meneruskan perjuangan keluarga besar Harian Waspada, media legendaris yang lahir dari semangat perjuangan kemerdekaan dan idealisme kebenaran. Di bawah kepemimpinannya, Waspada tetap berdiri tegak sebagai media yang berani bersuara, namun senantiasa menjunjung etika, kebenaran, dan keadilan. Hal ini turut diapresiasi oleh Dr. Tgk. Bukhari, M.H., CM, Konsultan Hukum dan penulis tetap Waspada.id, yang menilai almarhum sebagai sosok pemimpin media yang mampu memadukan profesionalisme jurnalistik dengan nilai-nilai hukum Islam dan moralitas publik.
Dalam pandangan Islam, kematian bukanlah akhir, melainkan perpindahan menuju kehidupan abadi. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 185:
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu…”
Ayat ini menjadi pengingat bahwa segala amal, karya, dan perjuangan almarhum akan mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT. Bagi insan media, kepergian beliau adalah momentum untuk kembali meneguhkan nilai amanah, kejujuran, dan tanggung jawab dalam setiap kata yang ditulis dan disiarkan.
Dr. Bukhari menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Haji Teruna Jasa Said.
Beliau bukan sekadar pemimpin redaksi atau komisaris, tetapi penjaga ruh idealisme jurnalisme Islami. Dalam setiap tulisan dan kebijakan redaksinya, terlihat semangat amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi ciri khas media bernafaskan keadilan dan kebenaran. Kita kehilangan sosok panutan yang selalu menyeimbangkan profesionalisme media dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Bukhari menegaskan bahwa dalam perspektif hukum Islam, keberlanjutan amal jariyah seperti media yang menyebarkan kebaikan menjadi pahala yang terus mengalir bagi almarhum.
Selama media itu terus menebarkan informasi yang mencerahkan dan bermanfaat bagi umat, insya Allah pahalanya tidak akan terputus. Itulah yang disebut dalam hadis Nabi SAW tentang tiga amal yang tidak terputus setelah seseorang meninggal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan,” tambahnya.
Doa pun mengalir dari berbagai kalangan, agar almarhum Haji Teruna Jasa Said mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu…” semoga segala amal kebaikan dan dedikasinya bagi dunia pers menjadi cahaya yang menerangi perjalanan akhiratnya.
Penulis adalah Konsultan Hukum/Mediator LBH Qadhi Malikul Adil












