Scroll Untuk Membaca

Opini

Membangun Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Society 5.0

Membangun Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Society 5.0
Kecil Besar
14px

Oleh: Freddy Butarbutar, Rahmat Hidayat, Elisabeth Siahaan

Kesiapan menghadapi revolusi industri 5.0 menjadi topik yang banyak diperbincangkan. Salah satu topik yang banyak mendapat perhatian banyak pihak adalah mengenai kesiapan sumber daya manusia Indonesia dalam memasuki era tersebut. Dengan berbagai perubahan signifikan yang terjadi maka Indonesia perlu bersiap menghadapi Revolusi Industri 5.0 yang membawa transformasi teknologi signifikan seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, robotika, dan lainnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Membangun Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Society 5.0

IKLAN

Kolaborasi manusia dan teknologi merupakan konsep penting dalam revolusi industri 5.0 yang saat ini telah mulai terjadi dalam berbagai kegiatan. Dalam kegiatan sehari-hari masyarakat, penggunaan AI juga telah mengambil peran penting. Salah satu contoh yang sangat umum adalah aplikasi pencarian dan pemetaan, dalam hal ini AI digunakan dalam mesin pencarian seperti Google Maps, platform e-commerce dan hiburan seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Netflix yang dapat rekomendasi produk, film, dan konten yang sesuai dengan preferensi pengguna. Dalam dunia pendidikan, chatbot merupakan salah satu peran AI dimana asisten virtual untuk memberikan bantuan dan dukungan belajar kepada siswa. Demikian juga dalam dunia industri, salah satu penerapan AI dalam industri melibatkan penggunaan sistem otomatisasi dan robotika guna meningkatkan efisiensi produksi.

Perubahan besar yang terjadi pada society 5.0 menuntut kesiapan SDM Indonesia untuk mampu menyesuaikan diri dalam berbagai bidang. Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk mampu menghadapi Revolusi Industri 5.0 karena perubahan yang terjadi dalam lanskap ekonomi dan industri yang semakin cepat.

Teknologi canggih yang merupakan ciri dari revolusi industri 5.0 menuntut pengetahuan dan keterampilan SDM untuk mengadopsi dan mengimplementansikan teknologi tersebut.
Dengan mempersiapkan SDM untuk memiliki keterampilan baru yang relevan sesuai dengan perkembangan, akan memungkinkan masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan baru yang berkualitas. Pekerjaan dengan keterampilan-keterampilan baru akan muncul diantaranya terkait dengan keahllian dalam pembuatan artificial inteligence, pengembangan robotika, keterampilan analisa data kompleks, keterampilan terkait dengan internet of things, keterampilan pengembangan aplikasi mobile, keterampilan pengembangan augmented reality dan virtual reality, ketrampilan cloud computing, keterampilan komunikasi digital, keterampilan pemasaran digital, keterampilan kepemimpinan, manajemen inovasi, manajemen rantai pasokan berbasis digital, keterampilan teknologi berkelanjutan, keterampilan keamanan jaringan industri dan ahli keamanan ciber.

Persiapan SDM pasti akan mendukung daya saing secara global. Apabila Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dan mempersiapkan SDM, maka Indonesia dapat meraih keunggulan kompetitif dalam indutri dan perekonomian global. Untuk dapat meningkatkan daya saing dan memperoleh manfaat dari perubahan ini, Indonesia harus mampu mengidentifikasi kompetensi sesuai kebutuhan global dan mempersiapkan SDM yang inovatif, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan terobosan revolusi industri ini.

Saat ini istilan re-skilling dan up-skilling sering dibahas dalam media dan forum. Re-skilling adalah proses mengembangkan keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan yang baru dalam dunia kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari keterampilan baru atau mengubah pengetahuan dan keterampilan yang sudah ada untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi atau kebutuhan industri yang berbeda. Petugas operator telepon di sebuah perusahaan telekomunikasi tradisional yang telah beralih ke layanan berbasis internet. Dalam situasi ini, operator telepon mungkin perlu melakukan re-skilling dengan mengubah keterampilan mereka seperti ketrampilan aplikasi pesan instan. Upskilling adalah proses meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliki oleh seseorang untuk mengikuti perkembangan dan perubahan dalam pekerjaan.

Sebagai contoh manajer pemasaran dengan media cetak dan iklan, membutuhkan upskiliing saat terjadi pergeseran ke media digital dan pemasaran online. Langkah ups skilling yang bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuannya dalam iklan online, optimasi mesin pencari atau meningkatkan keterampilan google ads dan facebook ads.

Dunia pendidikan memiliki peranan dalam persiapan signifikan dalam menghadapi revolusi industri 5.0. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan teknologi seperti pemrograman, kecerdasan buatan, dan analisis data, sehingga para peserta didik dapat dengan cepat memahami dan beradaptasi terhadap perubahan teknologi yang terjadi. Selain itu, pendidikan juga harus mendorong perkembangan kreativitas dan inovasi pada peserta didik, agar mereka mampu berpikir kritis, menghasilkan ide-ide baru, dan mengatasi tantangan yang kompleks dalam era revolusi industri 5.0.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah dengan revisi kurikulum, kolaborasi industri, pengalaman praktis, pembelajaran aktif dan kolaboratif, pelatihan dosen dan staf, keterlibatan mahasiswa dalam riset.

Peran industri dan sektor swasta dalam persiapan SDM menuju revolusi industri 5.0 juga berperan penting dalam memberikan pelatihan dan pengembangan ketrampilan kepada pekerja yang sudah ada, sehingga mereka dapat menguasai teknologi dan alat yang relevan dalam era revolusi industri 5.0. Selain itu, industri juga harus menjadi pendorong inovasi dengan melakukan investasi sumber daya dan riset untuk mengembangkan solusi teknologi baru yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Lembaga Riset turut mengambil peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menghadapi revolusi industri 5.0. Lembaga riset melakukan penelitian dan analisis mendalam terkait tren teknologi terbaru dan perubahan yang terjadi di dunia kerja. Lembaga Riset juga mengidentifikasi kebutuhan keterampilan yang relevan dengan revolusi industri 5.0. Hasil dari penelitian yang dilakuka lembaga riset dapat menjadi rekomendasi kepada pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta mengenai strategi pengembangan SDM.

Masyarakat tentu saja perlu mengambil bagian dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi revolusi industri 5.0. Diawali dengan adanya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk menghadapi perubahan yang terjadi.

Masyarakat juga dapat secara mandiri dalam mengembangkan literasi digital dan teknologi melalui partisipasi dalam pelatihan, kursus online, atau program pengembangan diri. Setelah adanya kesadaran, masyarakat juga dapat menjadi agen perubahan dengan memperjuangkan pendidikan yang relevan dengan revolusi industri 5.0 dan mendukung upaya kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan lembaga riset.

Era society 5.0 adalah konsep yang berpusat pada manusia dan berbasis pada teknologi, diperkenalkan oleh Pemerintah Jepang pada tahun 2019, yang dibuat sebagai antisipasi dari gejolak disrupsi akibat revolusi industri 4.0, yang menyebabkan ketidakpastian yang kompleks dan ambigu (VUCA= Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di-era-society-50
Agar terbentuk SDM yang unggul dan berdaya saing, SDM harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan era society 5.0 diantaranya:

  1. Leadership, kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin, berani mengambil keputusan, seorang pemimpin yang hebat tentunya akan menghasilkan keputusan yang hebat, dan berdampak kepada orang-orang yang dipimpinnya
  2. Language skills, kemampuan bahasa merupakan kemampuan yang harus dimiliki di era revolusi 5.0 ini, selain itu setiap sistem yang berbasis teknologi secara menyeluruh menggunakan petunjuk dalam bahasa asing,
  3. IT Literacy, dimana teknologi IT menjadi penggerak utama dan sebagai referensi dalam memperoleh pengetahuan.
  4. Writing skills, kemampuan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan yang berguna bagi khalayak ramai
  5. Problem solving, kemampuan untuk memecahkan masalah, terutama pada keadaan volatility, uncertainty, complexity, ambiguity, (VUCA) yang tidak dapat di prediksi, banyak kemungkinan bisa terjadi.
  6. Critical thinking, kemampuan berfikir secara kritis, dan dapat menganalisis persoalan, sehingga kita mampu mencari jalan keluar yang terbaik.
  7. Creative, SDM yang memiliki kreatifitas yang tinggi dan kita di dorong untuk tetap berinovasi untuk mengikuti perkembagan zaman.
    (Sumber: https://www.waspada.id/pendidikan/mempersiapkan-kompetensi-sdm-yang-berdaya-saing-pada-era-society-5-0/)

Strategi pengembangan SDM Era Society 5.0
Meningkatkan kreativitas merupakan strategi tepat pembangunan SDM yang lebih kompetitif, produktif, dan efektif, dengan cara: tidak hanya dengan pelatihan, pendidikan, pembinaan, rekrutmen, perubahan sistem, kesempatan, dan penghargaan, namun perlu perubahan pola pikir yang terus berkembang, sehingga SDM yang dihasilkan mampu beradaptasi dengan perubahan (Tahar et al., 2022).

Selain itu diperlukan perencanaan pengembangan SDM yang hanya berfokus pada pendidikan dan latihan untuk mengisi kekosongan jabatan. Selanjutnya diperlukan berbagai tools pada proses pemecahan masalah-masalah sosial yang ada dalam penggunaan teknologi untuk kebutuhan manusia (Yasa et al., 2021).

Beberapa contoh peran Pemerintah dalam mempersiapkan SDM menuju Era Society 5.0, yaitu: (1) Penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka, contoh: pertukaran pelajar/ mahasiswa/ dosen, (2) Program Guru Penggerak: menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, dengan membuat kelompok-kelompok belajar pada murid (https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/) (3) Kerjasama dengan pihak pengelola sekolah digital, seperti: ruang guru (https://www.ruangguru.com/), kelas pintar (https://www.kelaspintar.id/), meja kita (https://www.mejakita.com/). (4) Pengelolaan SDM dan alur birokrasi satu pintu, seperti Mal Pelayanan Publik (PANRB), Selancar Pak Kemdikbud, untuk tracking status usulan jabatan dosen ke lektor kepala dan guru besar.

Peran industri swasta dalam mempersiapkan SDM menuju Era Society 5.0, yaitu: (1) Pemberian beasiswa Pendidikan melalui dana CSR mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi; (2) Memberikan pelatihan/ magang, seperti peningkatan cara berkomunikasi (public relation), magang bidang desain grafis. (3) Mengikuti program Praktisi mengajar (program MBKM) dengan cara praktisi industri mengajar di kampus

Penutup
Memiliki SDM unggul menjadi keharusan dalam menghadapi era 5.0, karena era ini menuntut setiap individu benar-benar kompeten di bidangnya. Oleh karena itu diperlukan kesungguhan, kesadaran dan kontribusi semua pihak untuk mencapai SDM unggul di Indonesia, dan kita sebagai masyarakat dapat mengmbil peran untk berkontribusi dalam menciptakan SDM unggul. Bebera hal yang bisa dilakukan dalam membangun SDM unggul yaitu: sistem pendidikan yang baik dan bermutu, dengan menyelenggarakan pendidikan berbasis kebutuhan industri, penguatan peran agama dalam bermasyarakat untuk memperkuat jati diri, peningkatan kapasitas SDM dengan cara mendapatkan pelatihan, peningkatan kompetensi, pembinaan generasi muda yang kreatif.

Penulis adalah mahasiswa dan dosen Program Studi Doktoral Ilmu Manajemen USU.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE