Nahdlatul Ulama yang NU adalah sebuah keniscayaan. Nahdlatul Ulama menjadi saksi yang paling idealis dari pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya sebagai satu organisasi yang sudah satu abad menjalankan peran di bumi Nusantara dengan segala kontribusi yang sangat sensitif dan peran yang sangat kuat. NU adalah istilah yang Humanis bagi masyarakat Indonesia untuk terlanjur mengenai Sisi kemanusiaan yang dibangun oleh Nahdlatul Ulama yang dikenal sebagai organisasi keislaman yang moderat dan toleran tanpa mengabaikan ketaatan beragama mulai dari sisi tradisional sampai pada modernis.
Momen 1 abad NU tanggal 31 Januari 2023 yang diperingati pada acara puncak 7 Februari 2023 di Sidoarjo Kawa Timur, menandakan bahwa NU sudah berperan besar membangun nilai-nilai kebangsaan berbasis persatuan, kebhinekaan, dalam perspektif agama, budaya dan khazanah peradaban ke Indonesiaan. Peran ini tidak bisa dianggap sederhana sebab NU ( Nahdlatul ulama ) menjadi bagian yang sensitif dalam perjalanan berbangsa dan bernegara. Para ulama di Nahdlatul ulama kita mulai dari kyai Hasyim Asy'ari dengan perjuangan yang sama bersama kyai haji Ahmad Dahlan untuk membangun Muhammadiyah mereka menjalankan peran yang sama seimbang meski dengan pola yang berbeda.
Nahdlatul ulama tidak bisa kita pisahkan dari kemajuan bangsa ini, dalam rangka satu abad Nahdlatul ulama setidaknya kita bisa mengukur harapan dan cita-cita untuk memajukan negara dalam konteks politik, budaya, ekonomi, sosial, dan tentunya dikemas dengan khazanah keislaman. Nahdlatul ulama sebagai organisasi Islam yang mengusung nilai washathiyah atau mempertegas sifat dan sikap moderasi dalam konteks kemanusiaan, menjadi organisasi yang konsisten berdiri membangun paradigma ahlussunnah wal jamaah tanpa meninggalkan nilai-nilai kebudayaan dan tradisional sebagai perekat perjalanan. Maka oleh karena itu bolehlah kita memiliki harapan yang besar kepada Nahdlatul ulama satu abad kehadirannya berkontribusi membangun bangsa di tengah kehidupan para ulama dan santri, maka Nahdlatul ulama tetap akan terus menjadi ikon keumatan berbasis moderasi dan wasatiyatul Islam untuk menciptakan keberagaman yang sangat meneduhkan.
NU Dan Sosial Budaya
Boleh kita sebut bahwa Nahdlatul ulama memerankan kehidupan yang sangat inklusif melalui santri dan para ulamanya di tengah masyarakat. Berbaur bersama dalam konteks sosial dan budaya mengikat peran budaya dan perkembangan sosial sebagai bagian dari khazanah ketaatan yang tidak merusak Syariah dan tidak pula merusak perkembangan dan potensi adat dan budaya. Tampilan santri dan ulama NU di tengah masyarakat sampai pada cluster yang paling bawah mencirikan bahwa NU hadir dari masyarakat, lalu mengkristal tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin di berbagai aspek di nusantara dan tetap membawa misi kesetaraan dan keseimbangan dalam konteks sosial.
Sebabnya Indonesia tetap sangat membutuhkan peran inklusifisme bernegara dalam konteks agama Islam tidak dihadirkan sebagai agama yang eksklusif dan hanya menyentuh pada ruang-ruang tertentu tapi Islam hadir pada semua sektor sehingga Islam identik pada dua keadaan. Satu pada nilai kesyariahan Dua pada nilai kemanusiaan untuk merekat peran NU pada sektor sosial dan budaya maka kita tetap harus menjaga identitas ke NU an dan terus berkontribusi aktif di tengah masyarakat.
NU Dan Politik
Meskipun pada era Gus Dur kita mengenal istilah NU kembali ke khittah dalam konteks tidak mengikuti politik praktis. maka NU tidak pernah memisahkan dirinya dari politik pada ruang yang idealis bahwa NU tidak menghadirkan diri sebagai organisasi yang memiliki kepentingan kepada politik tapi politik merasa sangat berkepentingan kepada NU karena NU baik secara struktural maupun kultural memberi pemanfaatan yang kontributif kepada perkembangan dan kemajuan bangsa. Termasuk pada hal-hal yang sifatnya membangun kebersamaan dan ketenangan oleh karena itu dalam rangka pemilu presiden 2024 NU baik secara kultural maupun struktural akan mewarnai perkembangan politik dan pemikiran politik ke depan di Indonesia. prinsip yang dilahirkan oleh NU terkait dengan moderasi kebersamaan kemanusiaan ke indonesiaan tidak akan pernah lekang dari peran NU di tengah-tengah masyarakat.
NU Dan Ekonomi
Karena NU menyentuh ruang yang paling kecil di tengah masyarakat maka Nahdlatul ulama juga punya ruang yang unik dalam pembangunan ekonomi masyarakat petani masyarakat buruh termasuk juga pengusaha menjadi bagian yang tidak bisa dinafikkan dan berkontribusi aktif pada pembangunan bangsa. Maka NU lahir juga ikut memiliki kebijakan ekonomi untuk memajukan bangsa kita tidak bisa memandang sederhana peran NU di dalamnya berkaca kepada masyarakat kecil maka NU hadir di sana untuk menguatkan peran dan kemanfaatannya.
Harapan
Satu abad NU menandai bahwa NU telah berkontribusi sangat besar kepada bangsa ini tanpa harus mentabulasi dan merasa sudah berkontribusi, tapi NU akan terus berkiprah dengan keikhlasan membangun bangsa yang sangat tinggi oleh karena itu besar harapan kita kepada Nahdlatul ulama untuk terus memberi penguatan kepada nilai-nilai kebangsaan berbasis moderasi dan keseimbangan dalam konteks kemanusiaan tanpa meninggalkan keislaman yang kuat dan mendalam. Sebagai penganut ahlussunnah wal jamaah semoga NU di satu abad ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk ikut memerankan diri secara aktif membangun bangsa.











