Refleksi Pilkada Serentak 2024: Menang Atau Kalah, Tetaplah Bijak

  • Bagikan
Refleksi Pilkada Serentak 2024: Menang Atau Kalah, Tetaplah Bijak

Pilkada serentak 27 November 2024 telah usai, menyisakan euforia sekaligus ketegangan di berbagai daerah, termasuk Aceh. Hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei mulai bermunculan, namun alih-alih memberikan kepastian, justru melahirkan fenomena klasik: saling klaim kemenangan. Di tengah kegaduhan itu, muncul pertanyaan mendalam—apakah kemenangan dalam pilkada selalu berarti sebuah berkah?

Dalam perspektif spiritual, menang atau kalah bukanlah akhir dari segalanya. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ketentuan terbaik dari Allah SWT. Kemenangan bukan sekadar soal angka, tetapi juga tanggung jawab besar yang mengikutinya. Begitu pula dengan kekalahan, yang seringkali menjadi kesempatan untuk merenung, memperbaiki, dan menata langkah ke depan.

Namun, sejarah politik kita mencatat, kemenangan sering kali membawa “ujian” yang berat. Tidak sedikit pemimpin yang awalnya dielu-elukan justru berakhir di kursi terdakwa karena korupsi, suap, atau praktik bagi-bagi kue kekuasaan untuk tim sukses. Pilkada, yang semestinya menjadi ajang melahirkan pemimpin amanah, seringkali tercoreng oleh kompromi politik yang tidak sehat.

Menang, Jangan Terperangkap Euforia

Bagi pasangan calon yang menang, euforia kemenangan seharusnya tidak membuat lupa diri. Kemenangan adalah amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan, bukan sekadar pesta politik. Banyak pemimpin daerah tergelincir karena lupa memprioritaskan kepentingan rakyat dan malah sibuk memenuhi janji politik kepada tim sukses. Fenomena “politik balas budi” seperti pembagian jabatan strategis kepada orang-orang dekat harus dihindari. Ini bukan hanya melanggar prinsip good governance, tetapi juga rentan menyeret pemimpin ke pusaran hukum.

Aceh, yang memiliki kekhususan dalam tata kelola pemerintahannya, memerlukan pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu menjaga integritas. Tantangan pembangunan di Aceh pasca-pilkada tidak akan mudah. Pengentasan kemiskinan, pengelolaan dana otsus, hingga perbaikan kualitas pendidikan dan kesehatan menunggu untuk segera ditangani.

Kalah, Ambil Pelajaran Berharga

Di sisi lain, bagi pasangan calon yang kalah, hasil pilkada bukan akhir dari segalanya. Kekalahan adalah kesempatan untuk introspeksi dan belajar memahami apa yang kurang dalam strategi maupun pendekatan kepada masyarakat. Tidak perlu sibuk mencari kambing hitam atas kegagalan, karena rakyat akan selalu menilai dengan jernih siapa yang benar-benar tulus dan siapa yang sekadar haus kekuasaan.

Aceh membutuhkan posisi yang kuat dan konstruktif untuk memastikan pemimpin terpilih tetap bekerja sesuai amanah. Bagi mereka yang kalah, ini adalah momen untuk menunjukkan dedikasi melalui jalur lain, tanpa harus menunggu lima tahun lagi untuk kembali bertarung.

Pesan Penting Untuk Rakyat Aceh

Pilkada bukan sekadar soal siapa yang menang dan kalah, tetapi tentang bagaimana rakyat mendapatkan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata. Karena itu, peran rakyat tidak berhenti pada hari pencoblosan. Rakyat Aceh harus terus mengawal kebijakan pemimpin terpilih dan memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar.

Sebagai penutup, mari kita renungkan, apakah kemenangan yang diraih benar-benar membawa kebaikan, atau justru menjadi pintu bagi bencana hukum dan moral? Menang atau kalah hanyalah bagian dari dinamika duniawi. Yang terpenting adalah bagaimana kita semua, baik pemimpin maupun rakyat, tetap menjaga amanah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan diridhai Allah SWT.

Penulis adalah Akademisi IAIN Lhokseumawe & Advokat


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Refleksi Pilkada Serentak 2024: Menang Atau Kalah, Tetaplah Bijak

Refleksi Pilkada Serentak 2024: Menang Atau Kalah, Tetaplah Bijak

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *