Oleh drg. Tina Arriani M.Kes.,Ph.D CPPS., CHMC
DALAM dinamika pembangunan kota besar seperti Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya, kepemimpinan yang sederhana namun cepat tanggap menjadi kunci.
Scroll Untuk Lanjut MembacaIKLAN
Sosok Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas tampil sebagai pemimpin yang tidak hanya hadir di ruang-ruang formal, tetapi juga turun langsung ke tengah masyarakat tiap Sabtu turut membersihkan got-got di seluruh Kota Medan bergantian tempat, tidak hanya mendengar keluhan warga tapi akademisi, maupun profesional hal ini merupakan sosok yang jarang ditemui koordinasi dengan semua sektor untuk Pembangunan Kota Medan.
Hal ini sejalan dengan visi Medan BERTUAH: inklusif, maju, dan berkelanjutan, melalui semangat transformasi menuju Medan Satu Data – #MedanUntukSemua.
Pertemuan di Gang Kecil
Saya berkesempatan bertemu beliau dalam sebuah acara dengan warga di masjid kecil di ujung gang yang jarang diakses banyak orang.
Di sana saya menyerahkan buku disertasi saya tentang digitalisasi kesehatan untuk optimalisasi pelayanan. Beliau tidak hanya menerima dengan antusias, tetapi juga mengajak berdiskusi.
Bahkan, bersama rekan-rekan pakar kesehatan dari IKKESINDO Sumatera Utara, kami berdialog lebih dari satu jam mengenai layanan kesehatan di Kota Medan.
Perhatian beliau tertuju pada optimalisasi layanan primer di puskesmas dan RSUD—mulai dari fasilitas gedung, sarana prasarana, hingga kompetensi SDM unggul berbasis digital.
Visi ini berarti seluruh data pasien dan aktivitas layanan kesehatan akan terekam, terintegrasi dengan aplikasi Kesehatan Nasional Satu Sehat, dan menjadi bagian dari big data kesehatan nasional sebagai dasar kebijakan Kesehatan masa depan.
Tanggap Bencana dan Keluhan Warga
Kehadiran beliau juga nyata dalam momentum banjir bandang yang melanda beberapa wilayah kemarin. Dengan sigap, beliau turun langsung ke lokasi, membawa kepala OPD, mendengar keluhan warga, dan memastikan solusi segera diberikan.
Bahkan, beliau berencana membentuk UPTD khusus di Medan Utara—wilayah yang rawan banjir dan padat penduduk—sebagai langkah strategis untuk mitigasi bencana dan perlindungan masyarakat.
Kepemimpinan yang Ramah dan Personal
Meski baru dua kali bertemu, beliau langsung mengenali saya. Sapaan hangat “Apa kabar Bu?” mencerminkan kerendahan hati dan kedekatan personal yang jarang dimiliki pemimpin kota besar.
Sikap ramah ini memperkuat kesan bahwa beliau bukan hanya seorang birokrat, melainkan pemimpin yang hadir sebagai bagian dari masyarakat dan harus menjadi contoh bagi kami ASN khususnya kepala OPD, camat, lurah dan seluruh jajaran Pemko.
Sosok Wali Kota Medan menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan sekadar jabatan, melainkan komitmen untuk hadir, mendengar, dan bertindak.
Dengan semangat transformasi menuju Medan Satu Data, beliau menegaskan bahwa pembangunan kota harus berbasis inklusi, keberlanjutan, dan teknologi.
Medan sedang bergerak menuju masa depan yang lebih tertata, dan kepemimpinan yang sederhana namun visioner menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan #MedanUntukSemua.
Penulis adalah Kepala Seksi Rekam Medis dan Akreditasi RSUD H.Bachtiqr Djafar Medan dan Konsultasi Management Rumah Sakit serta Pengurus IKKESINDO Sumatera Utara.











