Jaksa memberikan tuduhan keluarga John Elkann memanfaatkan status nenek mereka sebagai penduduk Swiss untuk menyembunyikan aset sebesar 1 miliar euro. Langkah ini dilakukan untuk menghindari pajak warisan yang nominalnya lebih besar di Italia.
JAKARTA (Waspada.id): Bos Ferrari dan Stellantis, John Elkann, sepakat menjalani kerja sosial selama setahun dan membayar denda miliaran euro untuk menyelesaikan kasus pajak warisan di Italia.
John Elkann bersama adik-adiknya, Lapo dan Ginevra, akan membayar sebesar 183 juta euro atau setara Rp2,9 triliun kepada otoritas pajak Italia. Kesepakatan ini diumumkan jaksa Italia dan dilaporkan di berbagai media.
Dikutip dari BBC, Rabu (10/9/2025), pengacara Elkann menegaskan bahwa langkah tersebut bukan bentuk pengakuan bersalah dari klien dan saudara-saudaranya, melainkan sebagai solusi cepat agar permasalahan segera tuntas.
“Keputusan jaksa merupakan kesempatan untuk mengakhiri urusan menyakitkan ini dengan cepat dan tuntas,” ungkap pengacaranya.
Elkann merupakan anggota salah satu keluarga paling berpengaruh di Italia. Dia adalah cucu dari Gianni Agnelli, mantan bos Fiat yang legendaris.
Sengketa pajak ini bermula dari harta warisan nenek Elkann, Marella Caracciolo, yang meninggal dunia pada 2019. Otoritas pajak Italia menilai ada masalah dalam pelaporan pajak warisan tersebut, sehingga memicu sengketa hukum.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Elkann harus mengusulkan bentuk kerja sosial yang akan dijalankannya selama satu tahun. Opsi kerja sosial tersebut bisa berupa membantu di panti jompo atau pusat rehabilitasi narkoba.
Kini Elkan harus menentukan pilihan dimana ia akan menjalankan kerja sosialnya, sesuai dengan persetujuan pihak berwenang.
Paolo Siniscalchi, pengacara keluarga Elkann, menegaskan kepada BBC bahwa permintaan Elkann untuk menjalani masa percobaan bukan berarti mengakui kesalahan.
“Permintaan John Elkann untuk masa percobaan dan membayar denda jangan ditafsirkan sebagai pengakuan kesalahan,” kata Siniscalchi.
Jika permintaan masa percobaan dikabulkan, proses hukum terhadap Elkann akan ditangguhkan. Setelah berhasil menyelesaikan masa percobaan, semua tuduhan yang sedang diselidiki akan dihapus.
“Hasil ini nantinya akan sama dengan saudara-saudaranya Ginevra dan Lapo, yang kasusnya sudah diminta untuk dihentikan,” tambahnya.
Tuduhan Jaksa
Jaksa memberikan tuduhan bahwa keluarga Elkann memanfaatkan status nenek mereka sebagai penduduk Swiss untuk menyembunyikan aset senilai 1 miliar euro dan pendapatan 248,5 juta euro. Dugaannya, hal ini dilakukan untuk menghindari pajak warisan yang nominalnya lebih besar di Italia.
Pada hari Senin, Jaksa telah menerima kesepakatan pembayaran jutaan euro tersebut. Mereka telah meminta hakim untuk menghentikan kasus pidana terhadap adik-adik Elkann, yang kemudian dikabulkan.
Kasus pajak ini sebenarnya bagian dari sengketa keluarga yang jauh lebih besar. John Elkann dan saudara-saudaranya berkonflik dengan ibu mereka, Margherita Agnell terkait harta warisan Gianni Agnelli.
Hingga kini kasus perdata dari sengketa tersebut masih terus berlangsung.
Tentang Gianni Agnelli dan John Elkann
Gianni Agnelli meninggal lebih dari 20 tahun lalu setelah berhasil membangun Fiat menjadi merek mobil terkenal.
Margherita Agnelli, yang mewarisi 1,2 miliar euro , kini berjuang membatalkan perjanjian yang ditandatanganinya pada 2004 setelah ayahnya meninggal.
Tujuannya agar warisan tersebut bisa dibagi kepada lima anaknya dari pernikahan kedua, bukan hanya jatuh ke tiga anak tertuanya.
Dari pernyataan yang diberikan, pengacara Margherita Agnelli menyambut baik hasil dari proses hukum pajak dan pidana ini.
John Elkann adalah anak tertua Margherita Agnelli. Dia menjabat sebagai bos Stellantis sejak 2021 dan bos Ferrari sejak 2018.
Akrier Elkann di kerajaan bisnis keluarganya dimulai pada 1997 ketika bergabung dengan dewan direksi Fiat.
Sumber liputan6.com