Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

163 Kuota Beasiswa PMDSU Diluncurkan, Ini Syaratnya

163 Kuota Beasiswa PMDSU Diluncurkan, Ini Syaratnya
Kemendiktisaintek buka pendaftaran program beasiswa PMDSU 2025 untuk memenuhi kebutuhan SDM dosen dan peneliti yang berkualitas dan dengan pembiayaan yang efisien dan efektif.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) kembali membuka program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Pendaftaran PMDSU 2025 yang merupakan kali keempat ini  mulai 26 Mei sampai 26 Juni.

Tahun ini,  PMDSU memperkenalkan dua skema utama yaitu PMDSU Reguler dan PMDSU Joint Degree. Khusus untuk joint degree dirancang untuk mendorong kolaborasi internasional dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Untuk pelamar beasiswa PMDSU reguler, usia yang disyaratkan maksimal 24 tahun untuk pelamar non profesi dan 27 tahun untuk pelamar profesi. Syarat lainnya adalah tidak sedang dalam pembiayaan beasiswa dari program lain. Sementara untuk PMDSU Joint Degree termasuk untuk mahasiswa S1-S2 fast traktir dan disyaratkan kemampuan berbahasa Inggris.

Sementara untuk kemampuan akademik syarat untuk PMDSU, yaitu sarjana lulusan 2024-2025 serta punya IPK 3,25-3,8 tergantung akreditasi prodi/kampus.

“Tahun ini, PMDSU punya kuota 151 ditambah 12 untuk program double degree antara kampus dalam negeri dengan kampus luar negeri. Jadi totalnya 163 kuota,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, Khairul Munadi di acara ngopi bareng media yang digelar Kemendiktisaintek di Jakarta, Senin (26/5/2025). Khairul didampingi Direktur Sumber Daya Sri Suning Kusumawardani.

Ditambahkan Khairul, PMDSU merupakan program strategis yang bertujuan mencetak dosen masa depan dengan kualifikasi doktor dalam waktu empat tahun melalui jalur pendidikan terintegrasi magister dan doktor. Program ini dirancang untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi, dan memperkuat kapasitas kelembagaan dan jejaring penelitian nasional maupun internasional.

Program ini bekerja sama dengan 27 perguruan tinggi mitra, yang terdiri atas 21 perguruan tinggi penyelenggara lama dan 6 (enam) perguruan tinggi penyelenggara baru. Perguruan tinggi penyelenggara baru di antaranya Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Katholik Atmajaya Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebanyak 151 promotor mendukung skema Reguler, dan 6 (enam) promotor untuk dalam skema Joint Degree. PMDSU batch IX mencakup rumpun ilmu Sains dan Teknologi, Sosial Humaniora, Ilmu Penciptaan Seni Budaya, dan Ilmu Pengkajian Budaya.

Sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2013, PMDSU telah menarik 18.419 peminat, dengan partisipasi 27 perguruan tinggi penyelenggara, 1.168 promotor, dan menghasilkan 1,565 mahasiswa. Program ini juga mencatat 2.839 artikel ilmiah, dengan 2.091 dantaranya terindeks internasional bereputasi. Sebanyak 57,7% alumni tercatat berkarier sebagai dosen di perguruan tinggi negeri dan swasta, sebanyak 22.48% berkarier sebagai peneliti, dan sisanya 19,75% berkarier sebagai praktisi industri, perekayasa, dan guru.

PMDSU menjadi katalisator budaya akademik di perguruan tinggi melalui penguatan keilmuan, produktivitas promotor, dan kerja sama serta jejaring antar-perguruan tinggi. Lulusan PMDSU diharapkan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Baik sebagai dosen, peneliti, perekayasa, maupun praktisi industri nasional dan internasional.

“Dengan pembiayaan yang lebih efisien dan kualitas lulusan yang setara dengan lutusan luar negeri, maka program ini dinilai sebagai investasi strategis untuk memperkuat SDM Pendidikan Tinggi, sains, dan teknologi Indonesia. PMDSU akan terus diperkuat untuk menjawab tantangan global dan mendorong lahirnya generasi intelektual yang kompeten dan berdampak,” tegas Khairul.

Direktur Sumber Daya Sri Suning Kusumawardani menambahkan, selain ada prodi sain dan teknologi, yang menarik juga adalah dibukanya prodi penciptaan dan pengkajian seni dan budaya.

“Saat ini memang masih dalam proses seleksi promotor. Tapi dipastikan tahun depan sudah mulai berjalan,” ujar Suning.

Suning juga menjelaskan kalau PMDSU lewat para promotor atau dosen pembimbing, para mahasiswa nantinya akan lulus tepat waktu.

“Kalaupun tidak lulus tepat waktu, maka masyarakat tidak perlu khawatir. Pihak perguruan tinggi akan membayar selisih biaya sampai lulus,” ujar Suning.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE