Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

500 Siswa Dapat Manfaat Bakti Sosial Dies ke-41, Bukti UT Sebagai Kampus Berdampak

500 Siswa Dapat Manfaat Bakti Sosial Dies ke-41, Bukti UT Sebagai Kampus Berdampak
Jumpa pers Bakti Sosial Dies Natalis ke-41 Universitas Terbuka di UTCC, Tangerang Selatan, Kamis (11/8/2025).
Kecil Besar
14px

TANGERANG SELATAN (Waspada.id): Sebanyak 500 siswa tingkat SD, SMP, dan SMA menerima layanan pemeriksaan mata gratis, kacamata resep, serta sepatu sekolah. Kegiatan ini menjadi bagian dari Dies Natalis ke-41, Universitas Terbuka (UT) sekaligus membuktikan peran UT sebagai kampus berdampak.

Kegiatan ini melibatkan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta Dharma Wanita Persatuan UT, dan mendapat dukungan dari mitra UT yaitu OneSight EssilorLuxottica Foundation serta MNC Peduli.

“Program Bakti Sosial tahun ini difokuskan untuk membantu para pelajar dari keluarga kurang mampu agar dapat mengakses kebutuhan dasar dalam mendukung proses belajar dan kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi bukti peran UT sebagai kampus berdampak,”ujar Rektor UT Prof Dr Ali Muktiyanto dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum sekaligus Direktur Manajemen Aset, Umum, Pengadaan Barang dan Jasa, Adrian Sutawijaya, di Gedung UT Convention Center (UTCC), Tangerang Selatan, Kamis (11/9/2025).

Para penerima manfaat dipilih berdasarkandua kriteria utama yakni memiliki kriteria medis dengan gangguan penglihatan yang dapat dikoreksi dengan kacamata;  dan kriteria kendala ekonomi dengan keterbatasan finansial untuk perawatan mata atau perlengkapan sekolah.

Para siswa penerima manfaat tersebut berasal dari sepuluh sekolah di Tangerang Selatan, di antaranya SDN Benda Baru 03, SMPN 1 Tangerang Selatan, SMPN 9 Tangerang Selatan, SMAN 1 Tangerang Selatan, dan sekolah lainnya.

Selama 41 tahun, Universitas Terbuka konsisten dengan satu misi utama yaitu memperluaskesempatan. Di sisi lain, pendidikan tidak akan bermakna apabila anak-anak tidak dapat melihat papan tulis atau bahkan berjalan ke sekolah dengan nyaman.

“Dengan dukungan para mitra, kami berupaya mengatasi hambatan tersebut agar setiap anak bisa meraih potensi terbaiknya,” ujar Adrian.

“Penglihatan yang baik adalah fondasi pendidikan dan masa depan seorang anak. Dengan menyediakan pemeriksaan mata serta kacamata gratis, kami memberikan bekal bagi siswa untuk sukses di sekolah dan kehidupannya,” sambungnya.

Bakti Sosial Dies ke-41 ini tidak hanya memperkuat peran UT sebagai institusi pendidikan, tetapi juga menegaskan kontribusi sosialnya bagi masyarakat. Langkah ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui peningkatan kesehatan mata, SDG 4 (Quality Education) dengan mendukung keberhasilan belajar siswa, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi lintas sektor.

Universitas Terbuka melalui peringatan Dies Natalis ke-41 ini meneguhkan diri bukan hanya sebagai penyedia layanan pendidikan tinggi jarak jauh, tetapi juga sebagai Kampus Berdampak yang hadir nyata sebagai penggerak sosial positif dalam mengatasi hambatan dasar masyarakat untuk meraih pendidikan berkualitas.

Head of Commercial Frame and Head of Trade Marketing OneSight EssilorLuxottica Foundation, Dailami Aziz mengatakan, pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan UT dalam program bakti sosial kali ini. Hal itu karena pihaknya juga sangat berkomitmen pada bidang pendidikan, seperti yang dilakukan UT.

“Seperti kita ketahui, mata adalah bagian terpenting setiap insan untuk melakukan proses pendidikan. Menjaga mata anak-anak bangsa supaya tetap sehat, menurut kami sangat berkorelasi dengan upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Dailami.

OneSight EssilorLuxottica Foundation (onesight.essilorluxottica.com) merupakan organisasi amal resmi yang berkomitmen untuk menghapuskan gangguan penglihatan yang tidak terkoreksi dalam satu generasi. Sebagai bagian dari komitmen EssilorLuxottica untuk mewujudkan akses layanan penglihatan universal, Foundation bekerja memperluas akses bagi jutaan orang di komunitas yang kurang terlayani di seluruh dunia.

Foundation ini juga menjadi mitra kolaborasi global dari inisiatif SPECS 2030 yang diluncurkan oleh World Health Organization (WHO), yang berfokus pada penanganan kelainan refraksi, pencegahan miopia, dan peningkatan akses layanan penglihatan di wilayah dengan sumber daya terbatas.

Ketua Dies Natalis UT, Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D menambahkan, dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa gangguan penglihatan yang tidak terkoreksi merupakan salah satu hambatan utama dalam proses belajar.

“Dengan memastikansiswa memiliki akses terhadap perawatan mata yang memadai serta kebutuhan dasar seperti sepatu sekolah, Universitas Terbuka berupaya membuka peluang bagi peningkatan prestasi akademik, partisipasi lebih besar di kelas, dan kepercayaan diri yang lebih tinggi bagi para pelajar muda,” ujar Dewi yang juga menjabat Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UT.

“Kemitraan Universitas Terbuka dengan OneSight EssilorLuxottica Foundation membuktikan apa yang dapat dicapai ketika pendidikan dan kesehatan bersinergi untuk masyarakat,”pungkas Dewi.

Layanan pemeriksaan mata gratis dan penyediaan kacamata ini didukung sepenuhnya oleh OneSight EssilorLuxottica Foundation. Sedangkan MNC Peduli berperan dalam dukungan publikasi dan penyebaran informasi agar program ini lebih luas jangkauannya.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE