MEDAN(Waspada): Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) untuk Sumut telah ditetapkan,pengesahan itu bakal memberi manfaat finansial bagi sekolah dan Pemprovsu.
Hal itu mengemuka saat wartawan bincang-bincang dengan Kepala SMK Negeri 7 Medan belum lama ini.
Tercatat 15 sekolah terpilih melaksanakan BLUD. Kota Medan mendapat jatah tiga SMK pelaksana BLUD yakni SMK 7, 8 dan 9.
SMK Negeri yang telah disahkan menjalankan BLUD, sedang membuat persiapan menjelang launching bulan Desember 2024 nanti.
Seperti halnya di SMK Negeri 7 Medan yang telah mempersiapkan aset apa saja yang dapat dijadikan sarana prasana publik nantinya dan berbayar.
” Kami memiliki hotel,cafe, aula, ruang sidang, catering, kursi dan kuliner. Untuk beberapa item tersebut sudah ada yang memakai, ” kata Kepala Sekolah SMKN 7 Medan Evi Herawati Lubis (foto)
Kata dia, Hotel Seven sudah beroperasi bahkan jauh hari sebelum BLUD ada .Begitu juga dengan market seven, kuliner, aula dan properti lainnya.
” Omset setengah tahun lalu inilah yang sedang kami persiapkan sebagai laporan ke BPKD,meski launching BLUD nanti di Desember,” kata Evi .

Meski masih tahap uji coba, laporan keuangan seperti harus tetap dilaporkan baru nanti nampak persentasenya seperti apa. Berapa untuk Pemda, dan sekolah.
Sekolah juga akan membagi keuntungannya kepada tenaga kerja yang dilibatkan, biaya pemeliharaan barang, listrik dan menambahan aset lainnya.
” Kami terus melakukan pendataan dan menilik aset yang perlu dibenahi. Sehingga saat resmi menjalani BLUD semua bisa berjalan lancar dan punya nilai jual. Hasilnya juga bisa dirasakan oleh Pemprovsu. Maka secara umum BLUD ini memberi manfaat bagi sekolah dan pemerintah,”ungkap Evi.
BLUD dan sisi aktifitas siswa
Dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud,istilah Sekolah Menengah Kejuruan Badan Layanan Umum Daerah (SMK BLUD) mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian besar masyarakat. SMK BLUD sendiri merupakan unit kerja pada satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah provinsi yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama peserta didik berupa barang/jasa tanpa mengutamakan mencari keuntungan.
Penerapan SMK BLUD ini akan mendorong produktivitas kegiatan teaching factory (Tefa) dan project based learning (PBL) di SMK sehingga dapat melahirkan berbagai produk bernilai jual tinggi. Tefa dan PBL merupakan upaya untuk mewujudkan link and match yang komprehensif pada pendidikan vokasi dalam mengembangkan ekosistem pendidikan vokasi guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing tinggi.
SMK yang sudah BLUD akan diberikan fleksibilitas dalam bentuk keleluasaan pengelolaan keuangan atau barang BLUD SMK sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui BLUD SMK, diharapkan implementasi Tefa dan PBL benar-benar menjadi wadah simulasi industri bagi peserta didik untuk dapat mengasah kompetensinya serta melahirkan berbagai produk-produk unggulan yang layak untuk dipasarkan di masyarakat.(m22)