Scroll Untuk Membaca

Pendidikan

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Dalam rangka pemulihan dan transformasi pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi, Kemendikbudristek telah menginisiasi berbagai program yang salah satunya adalah penguatan Komunitas Belajar (Kombel).

Menindaklanjuti hal tersebut, Ditjen PAUD, Diknas dan Dikmen melakukan percepatan transformasi UPT untuk menjadikan lembaga pembelajar dan wadah diskusi serta saling berbagi antar kepala UPT dalam meyukseskan pelaksanaan program kebijakan Merdeka Belajar secara nasional.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar

IKLAN

Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar kegiatan tersebut. Kegiatan yang diawali pertemuan outdoor Gala Dinner di Amfiteater, halaman Gedung BPMP Provinsi Sumut di Jl. Bunga Raya No.96, Asam Kumbang, Medan Sunggal, Kota Medan berlangsung Selasa (7/9) malam. Kegiatan ini akan berlanjut Rabu (18/9) hingga Kamis (19/9).

Kegiatan di BPMP Sumut ini mengusung tema: ‘Penguatan Komunitas Belajar Sebagai Transformasi Pendidikan dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi serta Penguatan Sistem Pengawasan Internal’.

Hadir disitu Dirjen PAUD Dikdasmen Iwan Syahril, Kepala BPMP Sumut Tajuddin Idris, kepala dan perwakilan BPMP di 34 provinsi se Indonesia, sejumlah perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten Kota di Sumut dan stakeholder terkait.

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar

Kepala BPMP Sumut Tajuddin Idris menyebut komunitas belajar atau kombel memiliki peran penting sebagai wujud kolaborasi dalam membangun atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Tak hanya di kalangan sekolah saja, namun di kalangan pemerintahan juga mulai dibangun untuk dapat saling memberikan masukan dan pemahaman.

”Kegiatan ini salah satunya mendukung kegiatan Jakarta. Mendukung orientasi dan program kegaiatan Pak Dirjen. Kita sebagai implementator, advokasi. Ini yang kita lakukan sekarang. Jadi apa yang diprogramkan Pak Dirjen, kita laksanakan disini,” cetus Tajuddin Idris kepada wartawan disela-sela kegiatan.

Tujuan kegiatan ini, sambung Tajuddin Idris, adalah bagaimana memberikan pemahaman yang sebenarnya ke kolega-kolega di dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten kota bahwa kombel ini penting untuk dilakukan, untuk mensosialisasikan, menyederhanakan program-program yang ada di Provinsi Sumut.

”Kita berharap kombel ini bisa direplikasi oleh dinas-dinas, bagaimana mereka juga bisa menerapkan kombel-kombel di dinas untuk mengimplimentasikan kegiatan. Rekomendasi dari dinas kabupaten kota lalu disampaikan ke BPMP dan diteruskan ke Jakarta. Nah kita berharap juga dari kegitan ini tentunya akan ada rekomendasi-rekomendasi konstruktif agar Merdeka Belajar ini bisa dilanjutkan ke depan,” tandasnya.

Tajuddin menjelaskan kegiatan komunitas belajar ini, pihak BPMP akan turut memberikan coaching kepada instansi-instansi terkait, dimana kegiatan ini merupakan wujud komitmen BPMP Sumut dalam memberikan pemahaman kepada pihak internal, yang nantinya dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar

”Ini baru, kombel-kombel kecil sebenarnya sudah ada kita lakukan tapi untuk nasional seperti ini baru. Tantangannya banyak, tidak mudah tapi ini teman-teman berkomitmen bahwa ini harus kita lakukan untuk memberikan pemahaman kepada internal UPT sendiri bagaimana melaksanakan ini di masing-masing UPT tapi memberikan praktek baik kepada dinas-dinas,” ungkapnya.

Tajuddin pun bertekad agar Merdeka Belajar itu bisa berjalan di Sumut. ”Tantangannya karena Sumut ini provinsi yang jumlah kabupatennya besar dan coverage arenya terlalu luas, kita tidak bisa diam saja, harus bergerak terus bagaimana merdeka belajar bisa diimplementasikan di seluruh daerah,” tandasnya.

Tajuddin lalu menyebut bahwa komitmen komunitas belajar ini harus selalu dijaga agar tetap berjalan dalam jangka panjang. Harus ada monitoring agar program dapat tersampaikan ke unit kerja terkecil.

”Kita kan ada berjenjang dan selalu mengadvokasi, memberikan pemahaman, di internal kami ada pengawasan di setiap minggu tapi nanti di dinas ada programnya. Ini semua begerak semua agar pesan Jakarta sampai ke unit kerja terkecil. Mudah-mudahan kombel ini dapat terus berjalan konsisten, bukan masalah orangnya tapi ini masalah substansinya, masalah pola pikirnya itu yang penting,” tutupnya.

Sementara, Dirjen PAUD Dikdasmen Iwan Syahril menyebutkan platform ini akan membantu internal instansi untuk dapat saling bertukar ide dari masing-masing pihak yang tergabung dalam kelompok belajar tersebut.

BPMP Sumut Gelar Pertemuan Penguatan Kombel Untuk Sukseskan Program Merdeka Belajar

“Kalau semua UPT ini berkumpul, harapannya berbagai variasi strategi dalam pendampingan pemda itu bisa dan merasakan manfaatnya. ide itu tidak terpikir oleh kita, justru di daerah yang terbatas justru punya ide yang kita butuhkan. Tidak harus wah, tapi kadang ide sederhana yang bisa bawa perubahan yang bermakna. Kami harap kita sebagai kementerian punya semangat organisasi senang untuk belajar,” ucapnya.

Iwan pun kemudian mencontohkan bagaimana komunitas belajar ini dapat berjalan efektif di kalangan guru dan sekolah, terutama pada masa pandemi Covid 19 lalu.

“Sebenarnya semangat belajar kita kadang perlu bareng-bareng, jadi komunitas belajar kalau dilihat dari teori pendidikan itu namanya profesional learning community. Itu udah malang melintang lah. Kita melihat waktu pandemi guru-guru kita itu saling membantu satu sama lain kemudian membuat kelompok belajar. Di situ kemudian kami melihat mungkin kekuatan kita itu di gotong-royong dan waktu Covid itu kita udah mulai platform guru dari pemda membantu sama lain. Nah ini mungkin platform yang coba kita besarkan ternyata itu masif dan terjadi gerakan yang sifatnya komunitas” ungkapnya.

Oleh karena itu Irwan menilai bahwa komunitas belajar ini dapat menjadi program strategis untuk membantu para Pemda dalam melakukan tugasnya dengan cara yang kreatif dan mampu mempermudah implementasi program yang akan dijalankan.

”Ini satu hal yang stratergis karena UPT kami dari 34 provinsi itu berhimpun untuk berbagi strategi yang diterapkan daerah lain, jadi enggak lagi kalah sama guru-guru yang berbagi antar provinsi tapi kamipun melakukan hal yang sama. Kewenangan guru atau sekolah kan di pemerintah daerah. Nah, tugas kami itu bagaimana membantu pemda dari berbagai daerah. Masing-masing pemda juga punya dimanika yang berbeda,” ujarnya.(m29)

Foto: Waspada/Surya Efendi

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE