MEDAN (Waspada): Dalam memperhatikan perkembangan pribadi santri, Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) yang beralamat di Sidapdap Simanosor, Kec Saipar Dolok Hole, kabupaten Tapanuli Selatan bekerjasama dengan dosen Bimbingan konseling mengadakan seminar pendidikan seksualitas bagi remaja, belum lama ini.
Kepala Madrasah Aliyah Pesantren Darul Mursyid Irmawan Mukmin mengatakan, seminar pendidikan seks bagi remaja dilaksanakan secara terpisah bagi santriwan dan santriwati. Ia mengatakan, tujuan seminar pendidikan ini untuk membekali dan menyadarkan santri tentang pentingnya menjaga kesehatan, kesejahteraan dan martabat mereka dengan cara penanaman perlindungan diri dalam mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang baik.
Lanjut Mukminmenjelaskan, seminar ini menghadirkan narasumber Nor Mita Liani Ika Saputri, M.Psi Kepala program studi bimbingan konseling Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. “Hal ini bertujuan agar peserta didik memahami tentang dirinya dan mampu bersikap dengan baik, serta menjaga diri dalam hidup bersosial dengan orang lain,” ujarnya.
Drs Yusri Lubis sebagai Direktur Pesantren Darul Mursyid mengatakan program ini dalam rangka mendukung kesuksesan dalam proses belajar mengajar, ia mengatakan “pada awalnya seksualitas merupakan masalah tabu untuk dibicarakan secara terbuka. Namun seiring perkembangan jaman, tampaknya pandangan yang beranggapan remaja tabu membicarakan masalah seksualitas dan tugas remaja adalah menyelesaikan pendidikan di sekolah mengalami pergeseran. Saat ini banyak remaja yang sudah mulai mendiskusikan masalah seksualitas secara terbuka. Tidak hanya sebatas berdiskusi, pergeseran tersebut mulai tampak melalui prilaku seksual remaja. Perilaku tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kontrol diri remaja saat ini perlu diberi perhatian,” katanya.
Sementara itu Ja’far Syahbudin Ritonga Ketua Umum Yayasan Pendidikan Haji Ihutan Ritonga (YASPENHIR), mengapresiasi terselenggaranya seminar ini. Ia mengatakan, pendidikan seksual merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan yang perlu diberikan sedini kepada peserta didik mengenai perilaku seksual untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi di masa depan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mampu terhindar dari perilaku-perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang. “Semoga setelah mengikuti seminar ini, para peserta didik lebih mampu mengontrol diri dalam berprilaku,” ungkap alumni S3 USM Malaysia itu.(h02)