MEDAN (Waspada): Tim dosen dari Universitas Negeri Medan (UNIMED) hadir di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, membawa harapan baru bagi para petani lokal. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), mereka memperkenalkan teknologi kultur jaringan sebagai solusi masa depan dalam budidaya pisang Cavendish.
Dipimpin Prof. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd., bersama anggota Muhammad Isnaini, M.Pd. dan Muhammad Dani Solihin, S.Pd., M.T., tim ini menggandeng petani lokal, Bapak Syahroni, untuk mengimplementasikan teknologi ini langsung di lapangan.
“Melalui kultur jaringan, petani kini bisa mendapatkan bibit pisang unggul dalam jumlah banyak, bebas hama, dan tumbuh seragam. Ini bukan hanya soal panen yang lebih banyak, tapi juga kualitas yang lebih tinggi,” ujar Prof. Baharuddin.
Tak main-main, bibit pisang Cavendish yang digunakan didatangkan langsung dari sumber terpercaya dan berkualitas premium. Diharapkan, hasil tanam bisa menghasilkan buah yang lebih besar, lebih manis, dan tentu saja bernilai jual tinggi.
Dalam pelatihan yang digelar, para petani diajak langsung mempraktikkan cara menanam bibit kultur jaringan, merawatnya secara intensif, hingga mengelola panen dan strategi pemasaran.
Bapak Syahroni, yang sehari-hari bergelut di ladang, mengaku sangat antusias. “Baru kali ini saya tahu ada teknologi yang bisa bantu kami dapat bibit bagus dan tumbuh cepat. Semoga panen ke depan jauh lebih baik dan hidup petani lebih sejahtera,” katanya.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen UNIMED dalam mendukung transformasi pertanian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih dari sekadar kegiatan kampus, inisiatif ini memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat untuk membangun desa yang mandiri, maju, dan produktif.(h02)