LANGSA (Waspada.id): Tim dosen Universitas Samudra yang diketuai Nurliza Lubis, S.E., M.Si, berhasil menginisiasi program pemberdayaan bagi nelayan perempuan di pesisir Kuala Langsa, Aceh melalui inovasi pengolahan dondong (siput laut) dan pemanfaatan limbah cangkang, program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan pesisir.
Menurut Nurliza Lubis, Jumat (3/10), program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dengan dukungan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Kegiatan meliputi pelatihan produksi frozen food, pengolahan limbah menjadi pupuk organik dan pakan ternak, pembukuan sederhana, hingga pemasaran digital melalui media sosial dan marketplace,” jelasnya.
Tak hanya memberi pelatihan, sambung Nurliza Lubis, para dosen Universitas Samudra bersama beberapa mahasiswa juga ikut terjun langsung ke laut bersama nelayan perempuan. Mereka menempuh perjalanan hingga dua jam dari Kuala Langsa menuju pulau-pulau kecil di lautan lepas untuk mencari dondong. Aktivitas ini memberikan pengalaman nyata sekaligus memperkuat ikatan antara kampus dan masyarakat pesisir.

“Melalui pelatihan dan pendampingan langsung, kami mendorong kelompok nelayan perempuan mengolah dondong menjadi tiga varian frozen food dengan kemasan higienis, serta memanfaatkan limbah cangkang menjadi pupuk organik, pakan ternak, bahkan bahan campuran batako ramah lingkungan,” jelas Nurliza Lubis, Ketua Tim sekaligus dosen Prodi Akuntansi Universitas Samudra.
Program ini juga melibatkan dosen lintas disiplin, yakni Najihatul Faridy, S.Sy., M.M. dari Prodi Manajemen, serta Siska Rita Mahyuny, S.Pd., M.Pd. dari Prodi Pendidikan Biologi.
Selain dosen, mahasiswa Universitas Samudra juga dilibatkan aktif sebagai pendamping lapangan, mulai dari dokumentasi, membantu proses pengemasan, hingga pemasaran digital.
Hasilnya, urai Nurliza Lubis lagi, kelompok nelayan kini mampu memasarkan produk olahan dengan jangkauan pasar lebih luas, pendapatan meningkat, dan lingkungan pesisir lebih bersih. Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama terkait kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi berkelanjutan, serta ekosistem laut.
“Transformasi ekonomi berbasis inovasi dan ekonomi sirkular yang digagas oleh tim Universitas Samudra dengan dukungan hibah Kemendikbudristek ini diharapkan menjadi model yang bisa direplikasi di daerah pesisir lain di Indonesia,” imbuh Nurliza Lubis mengakhiri.(id74)