FAKULTAS Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Langsa kembali menorehkan sejarah penting dalam perjalanan akademiknya.
Melalui penyelenggaraan 1st International Conference on Sharia Economics and Business Innovation (ICSEBI) 2025, FEBI menegaskan diri sebagai salah satu pusat pengembangan kajian ekonomi dan bisnis syariah yang mulai diperhitungkan di tingkat internasional.
Konferensi internasional perdana ini berlangsung pada 19–20 November 2025 di Aula Laboratorium Terpadu IAIN Langsa.
Ketua Panitia ICSEBI 2025, Dr. Safwan Kamal, kepada Waspada.id , Kamis (25/12), menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga menjadi tonggak awal internasionalisasi FEBI IAIN Langsa secara lebih sistematis dan berkelanjutan.
Dekan FEBI IAIN Langsa, Dr. Muhammad Amin, MA, menyebut ICSEBI 2025 sebagai momentum historis yang menandai kesiapan FEBI untuk terlibat aktif dalam jejaring akademik global.
Menurutnya, forum ini membuka ruang kolaborasi lintas negara, sekaligus memperkaya diskursus ekonomi dan bisnis syariah dengan perspektif internasional yang lebih luas dan dinamis.
“ICSEBI kami rancang sebagai ruang perjumpaan gagasan, pengalaman, dan inovasi. Harapannya, FEBI IAIN Langsa tidak hanya menjadi konsumen ilmu, tetapi juga kontributor aktif dalam pengembangan pemikiran ekonomi syariah dunia,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Kota Langsa. Wali Kota Langsa yang diwakili Staf Ahli Pemerintah Kota Langsa, Siti Zuriah, S.H., menilai kehadiran akademisi dari berbagai negara menunjukkan kapasitas IAIN Langsa dalam menggelar kegiatan ilmiah berlevel internasional.
Ia menekankan bahwa isu-isu yang diangkat dalam konferensi ini sangat relevan dengan tantangan pembangunan berkelanjutan dan transformasi digital yang tengah dihadapi daerah maupun dunia global.
Sementara itu, Rektor IAIN Langsa, Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA, dalam sambutannya menegaskan bahwa tema konferensi, Driving Digital Transformation and Green Economy Through Islamic Perspectives, selaras dengan arah kebijakan global.
Menurutnya, nilai-nilai Islam memiliki landasan etis yang kuat dalam mendorong transformasi digital dan pengembangan ekonomi hijau yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Islam tidak hanya berbicara tentang aspek spiritual, tetapi juga memberikan kerangka etika bagi pembangunan ekonomi modern yang ramah lingkungan dan inklusif,” tegasnya.
Salah satu kekuatan ICSEBI 2025 terletak pada kehadiran para pemateri internasional dari empat negara, yakni Malaysia, Türkiye, Nigeria, dan Indonesia.
Mereka berasal dari institusi ternama seperti Universiti Sains Malaysia, Istanbul Sabahattin Zaim University, Ahmadu Bello University, Universiti Teknologi MARA (UiTM), serta akademisi dari IAIN Langsa sendiri.
Kehadiran para narasumber ini memperluas jejaring internasional FEBI sekaligus memperkuat reputasi akademiknya.
Tak hanya dari sisi pemateri, antusiasme peserta juga mencerminkan daya tarik konferensi ini. ICSEBI 2025 diikuti peserta dari enam negara, Indonesia, Qatar, Thailand, Malaysia, Turki, dan Taiwan, serta perwakilan dari 13 provinsi di Indonesia.
Dari 150 artikel yang masuk, sebanyak 131 artikel dinyatakan layak dipresentasikan oleh 430 penulis dari 190 afiliasi.
Kegiatan berlangsung secara hybrid, dengan sesi keynote pada hari pertama dan presentasi paralel pada hari kedua.
Kesuksesan ICSEBI 2025 juga tidak lepas dari dukungan para mitra dan sponsor, di antaranya Bank Aceh Syariah, Baitul Mal Kota Langsa, Bank Muamalat, Bank Syariah Indonesia (BSI), BPRS Adeco Syariah, BPRS Serambi Mekah, Pegadaian Syariah, dan BTN Syariah.
Dengan terselenggaranya konferensi internasional ini, FEBI IAIN Langsa menegaskan komitmennya sebagai fakultas yang inovatif, progresif, dan berorientasi global.
ICSEBI 2025 menjadi langkah strategis dalam membangun kolaborasi internasional sekaligus memperkuat kontribusi FEBI IAIN Langsa dalam pengembangan ekonomi dan bisnis syariah yang kompetitif di tingkat dunia.
Ibnu Sa’dan










