TANGERANG SELATAN (Waspada.id): Universitas Terbuka (UT) menggelar Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Gelar Hasil (SENMASTER) 2025, Kamis (20/11/2025) di UT Convention Center (UTCC), Kantor Pusat UT, Tangerang Selatan, Banten.
SENMASTER 2025 diikuti 136 pemakalah dan 90 peserta Gelar Hasil, terdiri dari dosen UT, dosen dari perguruan tinggi lain, mahasiswa penerima Program PkM Kewirausahaan Mahasiswa, dan mitra PkM dari berbagai daerah.
Acara resmi dibuka Rektor UT, Prof. Dr. Ali Muktiyanto, Menteri UMKM Maman Abdurrahman yang diwakili Staf Khusus Menteri UMKM Hasby Muhammad Zamri, Ketua KPPU, Dr. Ir. M. Fanshurullah Asa yang diwakili Komisioner Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Eugenia Mardanugraha, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UT, Prof Dewi Artati Padmo Putri serta ketua penyelenggara SENMASTER 2025 Prof. Dr. Rhini Fatmasari.
“Berbagai inovasi ditampilkan, mulai dari teknologi tepat guna, penguatan UMKM lokal, program literasi digital, hingga pengembangan kapasitas komunitas berbasis kearifan lokal,” ujar Rektor UT, dalam sambutannya.
Mengangkat tema “Inovasi Tanpa Batas Menuju Ekosistem Pemberdayaan Masyarakat Kolaboratif,” acara ini menjadi panggung bagi gagasan, praktik, dan pengalaman yang lahir langsung dari pengabdian masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
“SENMASTER tahun ini bukan sekadar forum akademik. Ini adalah laboratorium nyata tempat ide bertemu kebutuhan masyarakat, dan kolaborasi menjadi motor perubahan,”imbuh Prof Ali Muktiyanto.
Dalam sesi yang bersifat umum, Stafsus Menteri UMKM menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, pelaku UMKM, dan komunitas untuk mendorong pemberdayaan masyarakat yang nyata dan berkelanjutan.
“Pengabdian masyarakat bukan hanya sebagai kegiatan akademik, tetapi sebagai kekuatan nyata dalam membangun ekonomi lokal,”ujar Hasby.
Di samping diskusi dan presentasi, acara tahun ini juga menandai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UT dan KPPU. MoU ini membuka jalur kerja sama strategis dalam pengembangan kapasitas masyarakat, penelitian, dan program pengabdian terkait persaingan usaha dan pemberdayaan ekonomi.
“Kolaborasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi programprogram yang lebih terintegrasi dan berdampak luas di masyarakat,”ujar Rektor UT.
SENMASTER 2025 juga menghadirkan sesi Gelar Wicara dengan narasumber dari berbagai kalangan, baik akademisi, praktisi, dan masyaraka. Diantaranya adalah Dr. Eugenia Mardanugraha selaku Angota Komisioner Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Republik Indonesia; Denny Willy Junaidy, S.Sn., M.T., Ph.D. selaku Asisten Direktur Bidang Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran, Institut Teknologi Bandung, dan Alfonsa Horeng selaku Pelestari Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur dan Penggagas Lepo Lurun.
Sebagai bentuk penghargaan, UT kembali menganugerahkan “Cakra Vidya Award” kepada dosen dan mitra yang berhasil menghadirkan program pengabdian yang inovatif, berdampak nyata, dan berkelanjutan. Penghargaan ini menjadi simbol pengakuan atas dedikasi sivitas akademika dan mitra yang telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.SENMASTER 2025 menunjukkan bahwa inovasi dan pemberdayaan masyarakat tidak mengenal batas.
“Dengan ratusan peserta dari berbagai sektor, forum ini memperkuat jejaring kolaboratif yang memungkinkan ide-ide terbaik diterapkan langsung di lapangan. Lebih dari sekadar seminar, SENMASTER adalah ruang di mana perubahan lahir, kolaborasi diperkuat, dan ekosistem pemberdayaan masyarakat tumbuh dengan nyata,” pungkas Kepala LPPM Prof Dewi Artati Padmo.(id11)


















